BACA JUGA: Tak Rela Koleksi Gandhi Dilelang
Bahkan, kini Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Melbourne mengaku tinggal menunggu hasil pemeriksaan forensik kepolisian Australia terhadap DNA para korban tewas di negara bagian Victoria untuk kemudian dicocokkan dengan DNA orang tua Rudi dan Dean Lesmana."Kami sudah sampaikan profil DNA kedua orang tua Rudi dan Dean Lesmana kepada pihak terkait Australia Jumat lalu
BACA JUGA: Kabur dari Penjara dengan Heli
Dua mahasiswa Indonesia yang masuk daftar orang hilang kepolisian Victoria itu pergi ke kota wisata Marysville sejak 7 Februari lalu
"Jadi nasib kedua WNI ini masih belum diketahui
BACA JUGA: Bibi Gagal Bentuk Koalisi
Kami masih menunggu hasil forensik Australia dan seperti dikatakan pihak kepolisian setempat, mereka perlu waktu sekitar dua hingga tiga bulan karena tim forensik hanya bisa memeriksa beberapa jenazah per harinya," katanya.Dalam penanganan masalah Rudi dan Dean Lesmana, pemerintah RI yang diwakili KJRI Melbourne dan pihak keluarga sudah sepakat menyerahkan sepenuhnya upaya pencarian keduanya kepada pihak terkait Australia.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan 17 Februari di kantor KJRI Melbourne ituSaat itu, hadir para wakil berbagai otoritas terkait Australia, seperti Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, koordinator unit orang hilang Polisi Victoria, dan perwira penghubung kepolisian VictoriaYang terbaru, pemerintah Australia juga kembali memastikan akan terus berupaya untuk mencari dua WNI tersebut
"Kami masih bekerja untuk mengidentifikasi atau pun mencari dua WNI yang diduga menjadi korban kebakaran,"kata Dubes Australia untuk Indonesia, Bill Farmer ketika ditemui di kantornya kemarin
Menurut dia, pencarian korban kebakaran membutuhkan waktu yang tidak cepatSelain tempatnya yang luas, sampai saat ini kebakaran masih berlangsungSampai saat ini, terang dia, kebakaran masih berlangsung sehingga tidak mudah untuk segera menemukan para korban dan mengidentifikasinya"Namun dengan kerjasama yang positif dan intensif antara Indonesia dan Australia dapat ditemukan dua korban itu," terang dia.
Kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu telah menewaskan sedikitnya 209 orang, menghancurkan lebih dari 1.800 rumah warga dan lebih dari 450 ribu hektare lahan di utara, timur laut dan timur MelbourneAkibat musibah itu, sekitar tujuh ribu warga kehilangan rumah.
Dalam bencana itu, seorang pemuda bernama Brendan Sokaluk diadili di pengadilan setempat karena diduga keras sengaja membakar lahan semak belukar di daerah Churchill-Jeeralang yang menewaskan 11 orang(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amnesti Internasional Usulkan Embargo Senjata Israel-Hamas
Redaktur : Tim Redaksi