Dubes: Jerusalem Tetap Menjadi Ibu Kota Palestina

Jumat, 08 Desember 2017 – 07:34 WIB
Bendera Palestina. Foto: Haaretz

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun mengatakan, pengakuan Trump tersebut telah melukai rakyat Palestina.

BACA JUGA: Begini Sikap JK Tanggapi Klaim Jerusalem Ibu Kota Israel

Dia mengatakan, tidak akan ada yang bisa menerima Jerusalem sebagai milik Israel. Apalagi menjadi ibu kota Israel.

”Kami mengutuk dan menolak keputusan seperti itu. Trump tidak mengerti situasi yang kami hadapi. Dia juga tidak mau mendengar,” tutur Alshun kepada wartawan.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Yakini Presiden Donald Trump segera Jatuh

Alshun mengatakan, Trump boleh berbicara apa saja. Namun, Palestina tidak akan menanggapinya.

Menurut Alshun, Jerusalem adalah milik seluruh umat Islam, Kristiani, dan Yahudi. ”Dan Jerusalem tetap menjadi ibu kota Palestina,” tegas Alshun.

BACA JUGA: Ini Saran soal Yerusalem untuk Jokowi Jika Hadiri Sidang OKI

Alshun meminta dunia internasional untuk terus mendukung Palestina meraih hak kemerdekaan secara penuh. Termasuk menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.

”Kami akan menggelar pertemuan tingkat tinggi terkait hal ini. Liga Arab juga akan segera mendiskusikan keputusan Trump tersebut. Kami meminta komunitas internasional untuk memutuskan ini,” kata Alshun.

Alshun menuturkan, keputusan yang dibuat Trump tidak akan bisa diterima karena telah melanggar hukum dan regulasi internasional.

Secara personal, Alshun merasakan kesedihan yang mendalam. Menurutnya, pengakuan tersebut merupakan hal yang tidak adil bagi rakyat Palestina.

”Bagaimana bisa ini terjadi? Kami berjuang bersama AS. Tapi sekarang AS malah mengganggu proses perdamaian,” ungkap dia.

Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan yang hadir memenuhi panggilan Menlu Retno kemarin memastikan bahwa langkah yang diambil AS adalah langkah untuk mendamaikan Palestina dan Israel. Bukan sebaliknya.

AS, kata Donovan, tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan damai yang langgeng antara rakyat Palestina dan Israel.

”Termasuk mendukung solusi dua negara bila disetujui oleh kedua pihak,” ungkap Donovan.

Pada kesempatan itu juga, Donovan menyampaikan klarifikasi mengenai statement yang dirilisnya di laman resmi Kedutaan Besar AS di Indonesia.

Pada laman tersebut dikatakan bahwa pihak AS, dalam hal ini Kedutaan Besar, sudah melakukan konsulasi dengan berbagai pihak, termasuk Indonesia, sebelum mengambil keputusan untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

”Menlu Retno tidak mengetahui keputusan Prsiden Trump sebelum keputusan tersebut ditetapkan. Menlu Retno mendorong agar AS tidak mengambil langkah ini,” ungkap Donovan. (byu/jun/and/tau)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Dorong Pemerintah Lawan AS Lewat Jalur Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler