Dubes Mesir Jamin WNI Aman

Jumat, 30 Agustus 2013 – 08:01 WIB

JAKARTA - Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaaeldeen Dessouki berani menjamin warga negara indonesia (WNI) yang berada di Mesir dalam kondisi aman. Ia meminta Indonesia untuk mendukung penuh atas proses demokrasi yang saat ini sedang berlangsung disana.
         
Hal tersebut disampaikan Bahaaeldeen saat memenuhi panggilan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI di Gedung Wisma Nusantara III, Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (29/8). Dalam sambutannya, Ketua BKSAP Surahman menyatakan, pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengetahui keadaan Mesir saat ini melalui pemaparan pemerintah Mesir. Sehingga, pemerintah Indonesia nantinya dapat mempersiapkan tindakan-tindakan apa yang harus disipakan terkait banyaknya WNI yang masih berada disana.
       
Dalam penuturan Bahaaeldeen, ia menyatakan saat ini para WNI yang sebagian besar pelajar tersebut dalam kondisi yang sangat aman. Bahkan, pihak pemerintah telah mengutus tim keamanan tersendiri untuk menjaga para WNI. "Jumlah WNI per Juli 2013 sekitar 5.026 orang, mereka sebagian besar berdomisili di Kairo dan mereka aman," katanya.
         
Lanjutnya, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir juga telah membangun posko-posko. Kurang lebih sebanyak enam posko yang telah didirikan guna membantu WNI, baik untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman atau hal-hal lainnya.
      
Dalam kesempatan itu, Bahaaeldeen juga sempat memutarkan video yang menayangkan kondisi pertempuran yang sedang terjadi di Mesir, di mana para Ikhwanul Muslimin sedang baku tembak dengan pihak kepolisian. Disela-selanya, ia menegaskan bahwa tidak hanya pihak sipil yang menjadi korban, tetapi pihak kepolisian juga banyak yang meninggal.
        
Bahaaeldeen memaparkan, perbandingan korban warga sipil dan kepolisian sebesar 4 dibanding 1. Jika dalam setiap perkelahian terdapat 4 warga sipil yang meninggal, maka dapat dipastikan 1 polisi juga meninggal. Menurut data yang ia kemukakan, dalam bentrokan yang terjadi pada tanggal 14-16 Agustus lalu telah memakan korban sebanyak 578 orang meninggal dan sekitar 3.500 yang luka-luka.
        
Namun hal tersebu langsung dikritik oleh para anggota BKSAP. Pasalnya, menurut beberapa media yang secara langsung meliput disana korban sipil yang menjadi korban jauh lebih banyak dari data tersebut. Oleh karenanya, para anggota dewan tersebut meminta Mesir untuk segera menyelesaikan krisis yang terjadi agar tidak lebih banyak lagi korban yang berjatuhan.
        
Dalam kesempatan yang sama, Dubes Mesir Bahaaeldeen menjelaskan bahwa sebenarnya Mesir masih aman untuk dikunjungi. Pasalnya, tidak semua wilayah di Mesir terjadi bentrokan antara ikhwanul muslimin dan pemerintah. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya laporan turis asing meninggal akibat bentrokan. (mia/kim)

BACA JUGA: Jelang Vonis, RDU Minta Jadi Justice Collaborator

BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi Senpi Ilegal Meningkat, Produsen Diringkus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler