jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Dubes RI untuk Italia Mohamad Prakosa telah meninggal dunia.
"Kabar duka cita itu dari Ibu Menlu RI Ibu Retno Marsudi bahwa Pak Prakosa Dubes RI Berkuasa Penuh untuk Italia telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Hasto melalui layanan pesan, Selasa (17/1).
BACA JUGA: Innalillahi, Pegawai KPK Berdedikasi Ini Meninggal Dunia, Pimpinan Bilang Begini
Dia melanjutkan PDIP sungguh kehilangan dan begitu bersedih atas berita meninggalnya Prakosa.
"Kami kehilangan sosok yang rendah hati, jujur, dan menjadi keteladanan seluruh jajaran partai," ujar dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
BACA JUGA: Dubes RI untuk Malaysia: KBRI Rumah Seluruh Umat Beragama
Hasto mengaku sudah melaporkan kabar meninggalnya Prakosa yang pernah berada di PDIP kepada ketua umum Megawati Soekarnoputri.
Dia mengatakan Megawati begitu bersedih mendengar kabar meninggalnya Prakosa dan tidak menduga berita duka itu.
BACA JUGA: Muhammad Prakosa jadi Dubes, Sebegini Harta Kekayaannya, Punya 2 Mobil
"Mengingat tadi siang, Ibu Megawati baru saja membahas Pak Prakosa sambil menunjukkan pohon Saninten kenang-kenangan dari Pak Prakosa yang tumbuh begitu subur di halaman rumah beliau di Bali," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu.
Megawati, ucap Hasto, memberi instruksi kepada jajaran PDIP agar memberikan penghormatan terbaik bagi mendiang Prakosa.
"Partai memberikan penghormatan khusus sesuai protokol partai," kata dia.
Menurut Hasto, PDIP berdoa agar almarhum Prakosa dilancarkan jalannya, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Dia mengatakan PDIP juga mendoakan kepada keluarga yang ditinggal bisa mendapat kekuatan dan penghiburan.
"Seluruh perjuangan beliau betul-betul membuktikan sosok kader yang loyal, berdedikasi, dan setia pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan," imbuh Hasto. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktor Penentu Kemenangan PDIP Bukan Hanya Megawati, yang Bilang Haryadi
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan