Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap Kecam Tuduhan dari Eks Pegawai Kontrak Kedubes

Jumat, 03 Januari 2025 – 12:26 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap (kiri) menerima penghargaan "Best Diplomacy Friendly Ambassador" by Diplomat, a leading Diplomacy Magazine. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Hendra Harahap secara tegas mengecam tuduhan mantan pegawai kontrak Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia untuk Nigeria, Anisa Rahman.

Usra Hendra Harahap dalam keterangan tertulis pada Jumat (3/1/2025), mengatakan  tuduhan kepada dirinya merupakan fitnah keji dan merusak nama baiknya sebagai seorang diplomat.

BACA JUGA: DCCEEW Kedubes Australia Sambangi Hydrogen Refuelling Station Milik PLN Indonesia Power

Usra Harahap menduga fitnah yang disampaikan Anisa Rahman merupakan upaya untuk menjatuhkan integritasnya karena alasan tidak diperpanjang kontrak kerja setelah evaluasi menyeluruh oleh Komisi Kepegawaian KBRI Abuja.

“Ini tuduhan fitnah dan bermotif jahat, berasal dari seorang individu yang kontraknya tidak diperpanjang setelah evaluasi menyeluruh oleh Komisi Kepegawaian KBRI Abuja. Hal ini menjadi sangat mencurigakan karena klaim tersebut baru muncul setelah yang bersangkutan mengetahui bahwa kontrak kerjanya tidak bisa diperpanjang karena di nilai kinerjanya tidak bagus dan ada keraguan serius terhadap kredibilitasnya,” ujar Usra Hendra Harahap.

BACA JUGA: 12 WN Nigeria Dicokok Kantor Imigrasi Jakarta Utara saat Operasi Jagratara III

Usra Hendra Harahap juga menolak tuduhan Anisa Rahman karena dinilai sebagai upaya tidak adil untuk menjatuhkan dirinya.

Dia menyebut Anisa Rahman melakukan berbagai upaya bahkan memeras dirinya setelah dievaluasi tidak memenuhi standar kinerja, tidak disiplin dan perilaku yang tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

BACA JUGA: 16 WN Nigeria Ditangkap Imigrasi Jakarta Utara, Ini Pelanggarannya

Usra Hendra Harahap juga menegaskan tuduhan Anisa Rahman telah terbukti tidak berdasar.

Sebab, kata dia, sebuah surat kabar terkemuka di Nigeria awalnya menerbitkan tuduhan ini pada 24 Desember 2024.

Namun, lanjut dia, berita tersebut ditarik kembali dua hari kemudian setelah mengakui bahwa klaim tersebut tidak berdasar.

“Bahkan analisis dasar oleh orang awam sekalipun akan menunjukkan bahwa tuduhan tersebut bersifat fitnah dan tidak berdasar, tanpa bukti pendukung. Selain itu, catatan dari Kedutaan dan aktivitas media sosial Anisa Rahman sendiri membantah narasi yang dibuatnya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui Duta Besar Harahap adalah seorang diplomat terkemuka, seorang kepala keluarga yang berdedikasi, dan seorang pemimpin militer yang sangat dihormati dengan pengalaman lebih dari tiga dekade.

Ia sangat bahagia dalam pernikahannya, mencintai keluarganya dan tetap menjunjung tinggi integritas pribadi maupun profesional.

Karier militernya yang luas mencakup pengabdian dalam Pasukan Khusus Indonesia. Dia memperoleh reputasi tak bercela dalam misi penjaga perdamaian di berbagai belahan dunia, berkontribusi pada stabilitas internasional di wilayah konflik.

Sebagai Duta Besar untuk Nigeria, ia telah menjadi diplomat yang tak kenal lelah dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan Nigeria, ECOWAS, dan 14 negara lainnya di bawah yurisdiksi diplomatiknya.

Dalam lima tahun sembilan bulan terakhir, masa jabatannya telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam hubungan bilateral dengan peningkatan perdagangan sebesar 80 persen, kini bernilai $4 miliar.

Kepemimpinannya telah menciptakan hubungan yang mendalam tidak hanya di tingkat pemerintah tetapi juga di tingkat akar rumput, termasuk menjangkau komunitas terpencil seperti komunitas Suku Fulani dan pusat pengungsian, mempromosikan kohesi sosial dan pembangunan, serta meningkatkan citra positif pemerintah Indonesia.

Upaya diplomasi Duta Besar Harahap telah memberikan dampak transformatif, secara signifikan memajukan perdagangan, pertukaran budaya, dan investasi di sektor-sektor utama seperti pertanian, teknologi, dan perikanan.

Inisiatifnya juga berdampak positif pada masyarakat lokal melalui berbagai proyek pembangunan yang diakui secara luas.

Sebagai perwujudan rasa hormat, integritas, dan kepedulian, reputasi Duta Besar Harahap tetap tidak ternoda meskipun ada tuduhan yang tidak berdasar ini.

Selama masa jabatannya, ia dianugerahi gelar bergengsi “Duta Besar Ramah Diplomatik Terbaik” oleh The Diplomat, sebuah majalah diplomatik terkemuka, atas kontribusinya yang luar biasa dalam diplomasi internasional.

Dedikasi Duta Besar Harahap kepada negaranya dan pengabdiannya kepada komunitas internasional tidak tertandingi.

Sepanjang karier diplomatiknya, ia telah menjadi teladan profesionalisme dan integritas pribadi, memperoleh rasa hormat dari semua yang berkesempatan bekerja dengannya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler