Dubes Rusia Temui Sutiyoso

Indonesia Strategis Bagi Rusia

Selasa, 02 Desember 2008 – 20:45 WIB
JAKARTA - Bakal Calon Presiden dari Partai Indonesi Sejahtera (PIS), Sutiyoso mengaku telah menemukan metode yang peling tepat untuk mengakhiri krisis yang berkepanjangan, karena dia telah membelajarinya dari negara-negara yang juga pernah mengalami hal yang relative sama dengan Indonesia.

“Saya sudah belajar banyak dari negara-negara yang pernah mengali krisisDengan sumberdaya alam (SDA) yang kita miliki, akan menjadi mudah untuk keluar dari krisis,” ujar Sutiyoso usai menerima Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov di Bang Yos Center (BYC), Jakarta, Selasa (2/12)

Untuk itu lanjut mantan ketua asosiasi kepala daerah seluruh Indonesia itu,  diperlukan seseorang yang bisa mengelola SDA itu dengan benar

BACA JUGA: Setjen DPR Evaluasi Proyek Renovasi

Dia belajar dari Rusia sebagai negara yang pernah besar kemudian jatuh di era Perestroika dan Glasnost dan kini bangkit lagi
“Dulu Indonesia di era kerajaan juga pernah menjadi negara kuat, namun tidurnya terlalu lama sampai sekarang

BACA JUGA: Bayar Hutang Harus Disetujui DPRD

Oleh karena itu kini saatnya Indonesia menjadi negara kuat
Ini hanya bisa terjadi bila Indonesia dipimpin oleh presiden yang kuat, tegas dan teruji,” ujar Sutiyoso.

Selain Rusia, dia juga mengaku telah belajar dari China dan India yang benar-benar menjadi negara baru yang kuat di segala bidang

BACA JUGA: Menkeu : Pemda Bisa Cicil Hutang

“Ketika saya menjadi gubernur saya memiliki hubungan baik dengan seluruh duta besar Negara sahabat yang ada di Jakarta dengan memberikan layanan yang baik kepada mereka.”

“Itu saya lakukan agar mereka bisa memandang kita sebagai negara yang baik dan amanDari hubungan baik inilah saya banyak belajar, bagaimana negara-negara sahabat itu memecahkan masalah-masalah mereka,” tegas Sutiyoso lagi.

Menurut dia, krisis global ini akan menjadi momentum bagi negara seperti Rusia, Cina dan IndiaMereka akan menarik keuntungan dari krisis ini, karena mereka memiliki landasan yang kuta dalam menghadapi krisisiIni berbeda dengan negara yang tidak siap yang tidak bisa memanfaatkan kekuatannya,” ujar dia.

Sutiyoso mengaku dengan modal hubungan baik yang telah terbina sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta dulu, maka kalau terpilih nanti menjadi presiden tentu kerjasama itu bia ditingkatkan untuk mengakhiri krisis,” ujar mantan Pangdam Jaya itu lagi.

Hubungan Kerjasama

Sementara itu Alexander Ivanov sendiri mengakui bahwa Pemerintah Rusia selama ini sduah memiliki hubungan yang baik dengan Sutiyoso sejak dirinya menjadi Gubernur DKI JakartaKunjungannya ke BYC hanya untuk melanjutkan hubungan baik itu dengan Sutiyoso“Kunjungan saya hanya untuk melanjutkan hubungan baik yang sudah terjalin selama ini antara kami dengan Sutiyoso,” tegas Alexander Ivanov.

Ketika ditanyakan apakah kunjungannya untuk memberikan dukungan kepada Sutiyoso sebagai salah satu calon presiden alternatif yang diinginkan oleh Rusia untuk bisa menyaingi dominasi Barat di Indonesia, Ivanov mengatakan tidak“Kami sama sekali tidak membicarakan mengenai dukung mendukung untuk pencapresanKami hanya membicarakan bagaimana membuat satu arsitektur baru perekonomian dunia untuk bisa keluar dari krisis yang melanda dunia saat iniSaya juga sekaligus ingin meng-up date informasi mengenai Rusia saat ini kepada Sutiyoso,” tegasnya.

Dirinya juga membantah bahwa Rusia saat ini sedang mencari dukungan untuk kembali menjadi besar “Kami dari dahulu adalah sebuah negara besar dan kini pun masih sebuah negara besarNamun krisis global ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, tetapi harus diselesaikan secara bersama.“Karena itu Rusia juga mengajak Indonesia untuk berperan dalam menyelesaikan krisis tersebut,” tandas Alexander.(eyd/fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Ajak Pemuda Ambil Alih Kepemimpinan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler