jpnn.com - JAKARTA - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al Mubarak mengatakan, pemerintahnya saat ini tengah menginvestigasi secara mendalam peristiwa tragis yang terjadi dalam penyelenggaraan haji kali ini. Mulai dari robohnya crane, hingga peristiwa tewasnya ribuan jamaah saat akan melempar jumrah di Mina, beberapa waktu lalu.
"Mohon tunggu, penyelidikan masih berjalan. Setelah hasil diketahui kami akan umumkan kepada khalayak apakah yang bertanggungjawab pemerintah Arab Saudi atau pihak lain, akan kami ungkapkan," ujarnya dalam diskusi yang digelar di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kamis (1/10).
BACA JUGA: ALAMAK! Ketemu Anaconda 8 Meter saat Menyelam, Nasib Wanita Ini Beruntung...
Musthafa membantah pemberitaan beredar sebelumnya yang menyebut, putra mahkota berada di tengah-tengah jamaah. Sehingga mengakibatkan antrean jutaan jamaah menjadi kacau balau, hingga berujung peristiwa maut.
"Adanya putra mahkota yang mengunjungi di lokasi, itu sebenarnya tidak benar. Media asing juga menyampaikan adanya gas beracun, itu semuanya bohong tidak benar," ujarnya.
BACA JUGA: Rencanakan Bergabung dengan ISIS, Dua Warga Singapura Ditahan
Mustahfa mengakui, untuk mengatur jutaan jamaah yang menunaikan ibadah haji, bukan pekerjaan mudah. Namun pemerintah Arab Saudi, terus berusaha melakukan perbaikan-perbaikan. Antara lain memerluas Masjidil Haram. Selain itu, juga berusaha mengendalikan penyakit, sehingga jamaah lebih nyaman dalam melakukan ibadah.
"Kami ingin menekankan, Pemerintah Saudi telah memberikan dana puluhan miliar dolar untuk perluasan Masjidil Haram. Hanya untuk Masjidil Haram saja 24 miliar dolar AS. Kami juga sudah berhasil mengendalikan penyakit, jauh sebelum musim haji. Selain itu kami juga telah menutup jalur-jalur tikus," ujar Musthafa.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Disaksikan Ban Ki-Moon, Bendera Palestina Resmi Berkibar Di PBB
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Beruntun Meledak Sehari Sebelum Perayaan HUT Kemerdekaan Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi