Dubes Somalia Dukung Intervensi Militer

Rabu, 13 April 2011 – 05:35 WIB

JAKARTA - Penyanderaan 20 Anak Buah Kapal (ABK) MV Sinar Kudus oleh bajak laut Somalia juga membuat geram Duta Besar Somalia untuk RI, Mohamud Olow BarowUniknya, alih-alih menemui Presiden, Mohamud Olow justru berkeluh kesah kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terkait penyanderaan tersebut

BACA JUGA: Demi Harga Diri, Militer Perlu Dikerahkan



Dalam pertemuan tertutup, Olow memberikan lampu hijau jika militer Indonesia hendak melakukan intervensi ke wilayahnya demi pembebasan MV Sinar Kudus dari perompak


"Somalia meminta pemerintah tegas dan aksi militer mereka siap bahu membahu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Internasional Happy Bone Zulkarnaen ketika memberikan pernyataan kepada media di Wisma Bakrie I, Selasa (12/4) kemarin

BACA JUGA: AS Klaim Sukses Cekal 350 Teroris



Happy mengatakan, awalnya pertemuan itu sebatas membahas aksi perompak Somalia
Namun, menanggapi penyanderaan 20 awak kapal MV Sinar Kudus, Mohamud menegaskan bahwa pemerintahnya siap membuka pintu bila militer Indonesia masuk ke baik dengan jalur laut maupun udara

BACA JUGA: Medvedev Setia Mobil Klasik, Rekening Ibu Negara Kosong

"Mereka juga bersedia membantu jika Indonesia butuh kerjasama atau bantuan  militer," kata dia.

Salah satu intervensi serupa adalah ketika militer India, Korea Selatan dan Malaysia melakukan penyergapan kepada perompak di wilayah SomaliaMenurut Mohamoud negara-negara tersebut menempuh aksi militer demi membebaskan sandera warganegaranya masing-masing dari perompakSomalia menyarankan pemerintah RI tidak kompromi dengan permintaan perompak

"Jadi tebusan yang diminta perompak, jangan dibayar tapi jadi tanggung jawab perusahaan yakni PT Samudera IndonesiaSebab jika pemerintah sudah turun tangan, posisi perompak menjadi semakin kuat," ujar Happy Bone mengutip Mohamud.

Penyelamatan 20 ABK ini dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam)Pemerintah hingga saat ini masih memilih negosiasi ketimbang penaklukan perompak dengan militer.

Menurut Happy, Mohamud menjelaskan bahwa saat ini para perompak itu sedang besar kepalaMereka terus menaikkan nilai tawar untuk pembebasan puluhan sandra tersebutMenurutnya, hal tersebut terjadi karena mereka mengetahui media massa di Indonesia terus membesar-besarkan pemberitaan penyandraan itu"Sehingga, ia meminta media massa di Indonesia jangan membesar-besarkan pemberitaan," kata dia.

MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara menuju Rotterdam, Belanda, pada 16 Maret silamKapal yang diawaki 31 ABK, 20 orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikelNilai tebusan saat ini diperkirakan menjadi Rp 77 miliar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Michael Tene mengatakan, pemerintah masih membuka komunikasi dengan pemerintah SomaliaSalah satunya melalui KBRI Addis Ababa, Ethiopia yang merangkap hubungan diplomatik RI-Somalia

Selain itu, beberapa KBRI di wilayah Afrika pun telah diminta siaga memantau perkembangan dari kasus ini"Pemerintah juga berkomunikasi dengan jaringan organisasi regional selama ini terlibat dalam pengamanan di wilayah itu,"  kata Michael(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prancis Tangkap Pemakai Cadar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler