jpnn.com, WELLINGTON - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru kedatangan tamu istimewa. Selasa (5/12), ada rombongan yang terdiri dari 34 remaja berprestasi dari Jawa Pos Zetizen National Challenge yang menemui Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.
Ke-34 anak muda itu merupakan pemenang dari kompetisi yang diikuti hampir 30 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Untuk bisa ke Selandia Baru, mereka harus memiliki aksi positif yang memberikan pengaruh terhadap lingkungan sosial.
BACA JUGA: Playoff Piala Dunia 2018: Selandia Baru Imbang dengan Peru
Aksi positif itu bisa di bidang lingkungan hidup, pariwisata, sosial ataupun pendidikan. Karena itu, beberapa wakil peserta pada pertemuan tersebut memaparkan aksi positif mereka.
Sebagai contoh, Yockbet Merauje dari Papua menceritakan aksinya membentuk kelompok belajar. Dia juga berhasil mendorong orang tua dan anak-anak yang awalnya kurang peduli terhadap pendidikan menjadi peka dan melakukan aksi positif.
BACA JUGA: Australia Tolak Uluran Tangan Selandia Baru
Keuletannya berbuah manis. Masyarakat di lingkungannya menjadi terdorong dan sangat peduli pada pendidikan anak-anak.
Inspirasi itu membuat Dubes Tantowi Yahya kagum dengan semangat perubahan yang diusung peserta Jawa Pos Zetizen National Challenge. Ambasador yang dikenal sebagai quiz master dan penyanyi country itu pun berpesan kepada 34 anak muda yang menemuinya agar bisa menjadi agen perubahan bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA: Kadin Siapkan Substitusi Industri Susu dengan Selandia Baru
Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya sedang berbicara di depan peserta Jawa Pos Zetizen National Challenge di KBRI Wellington, Selasa (5/12). Foto: KBRI Wellington for JPNN.com
“Setelah menjalani program selama lebih dua minggu di Selandia Baru, tentu kalian telah banyak menyerap informasi, melihat dan mengalami secara langsung sebagai best practices. Hal-hal positif dari Selandia Baru dapat dibawa dan diterapkan untuk kebaikan negara kita,” ujar Tantowi.
Selama lebih dua pekan di Selandia Baru, para peserta mengadakan tur ke beberapa universitas. Mereka juga diajak mengunjungi beberapa museum terkenal, juga Hobbiton yang menjadi lokasi pengambilan gambar untuk film kondang The Lord of The Rings.
Menurut Tantowi, banyak nilai-nilai positif di Selandia Baru yang beberapa tahun terakhir dinilai sebagai negeri paling “islami”. Sebab, di negara itu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial seperti bersih, toleran dan disiplin atau taat pada hukum.
“Selandia Baru tidak hanya bersih dalam arti harfiah. Yaitu bersih dari sampah dan hal-hal yang kotor, namun juga bersih dari perbuatan-perbuatan melanggar hukum seperti korupsi,’’ terang Tantowi.
Karena itu Tantowi juga mengapresiasi kegiatan Jawa Pos Zetizen National Challenge. Terlebih, pesertanya adalah anak-anak yang memang telah menunjukkan pengaruh positif bagi masyarakat.
"Mereka anak-anak luar biasa. Kebanyakan berasal dari keluarga sederhana, tapi berhasil menciptakan karya atau aksi besar yang bermanfaat bagi masyarakat. Terima kasih kepada Jawa Pos dan Kedutaan New Zealand di Jakarta yang sudah dua tahun bikin program ini," tuturnya.(dim/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Ini Pemimpin Termuda dalam Sejarah Selandia Baru
Redaktur & Reporter : Antoni