Dubes Zuhairi: Saatnya Pemikir Keislaman Nusantara Warnai Pustaka Timur Tengah

Kamis, 24 Maret 2022 – 00:11 WIB
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menghadiri sidang ujian tesis magister mahasiswa Indonesia Fajrul Haq Yusri di Pascasarjana Universitas Zaitunah, Tunisia, Rabu (24/3). Dokpri

jpnn.com, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menyampaikan sudah saatnya pemikir keislaman nusantara menghiasi pustaka di negara-negara Timur Tengah.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Mis itu saat menghadiri sidang ujian tesis magister mahasiswa Indonesia Fajrul Haq Yusri di Pascasarjana Universitas Zaitunah. Mahasiswa itu membahas tentang sumbangan pemikiran Prof. Dr. Ali Musthafa Ya'qub dalam bidang hadis, sirah nabi, dan dakwah.

BACA JUGA: Lantik PCIM Tunisia, Gus Mis Sanjung Jasa Muhammadiyah Bagi Indonesia

"Saya sangat senang, karena Universitas Zaitunah mendorong para mahasiswa pascasarjana asal Indonesia untuk meneliti pemikiran para ulama Indonesia. Ini artinya, ada keinginan yang kuat dari para guru besar dan ulama Zaitunah Tunisia untuk mengenal lebih pemikiran para ulama kita," ujar Zuhairi dalam siaran pers, Rabu (24/3).

Alumnus Fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar itu, menambahkan banyak pemikir keislaman nusantara yang masih perlu dikaji.

BACA JUGA: Gus Mis Ajak Pengusaha Tunisia Bangun Pabrik Kurma di Indonesia

"Saatnya kajian tentang pemikiran keislaman nusantara mewarnai pustaka dan kajian di Timur-Tengah. Saya melihat langsung para guru besar dan ulama Zaitunah sangat antusias, karena studi keislaman di tanah air sesungguhnya mengalami perkembangan yang sangat luar biasa," ujar dia.

Sementara itu, Fajrul Haq Yusri dalam tesisnya menegaskan, Prof. Dr. Ali Musthafa Ya'qub merupakan ulama hadis yang mempunyai pengaruh luas di tanah air.

BACA JUGA: Promosikan Budaya Indonesia, Gus Mis Angkat Dangdut hingga Angklung

"Saya menyimpulkan bahwa Prof. Dr. Ali Musthafa Ya'qub seorang mujtahid, karena pandangan-pandangannya selalu berpijak pada teks dan konteks. Ia memberikan fatwa keagamaan yang direspons baik oleh umat Islam di Indonesia," ujar mahasiswa asal Riau itu.

Kajian tentang studi hadis di tanah air ini diuji oleh para guru besar Universitas Zaitunah, yakni Rasyid Thabbakh, Syukri Lizam, dan Samirah Syabi. Di akhir sidang, para penguji memberikan nilai cumlaude pada kajian tentang sumbangsih Prof. Dr. Ali Musthafa Ya'qub. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ziarahi Zawiah Wali Tersohor Dunia, Gus Mis Sebut Imam Abul al-Syadzili Warisi Cinta


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler