Ziarahi Zawiah Wali Tersohor Dunia, Gus Mis Sebut Imam Abul al-Syadzili Warisi Cinta

Selasa, 22 Februari 2022 – 17:10 WIB
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi berziarah ke zawiah Imam Abul Hasan al-Syadzili yang berada di Kota Tunis, Senin (21/2). Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi berziarah ke zawiah Imam Abul Hasan al-Syadzili yang berada di Kota Tunis.

Zuhairi yang juga cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) itu ingin menyelami perjalanan spritual wali tersohor dunia itu.

BACA JUGA: Prajurit TNI Pratu IS Melintas di Depan Polres, Anggota Polisi Berteriak, Terjadi Perkelahian

Pria yang akrab disapa Gus Mis itu mengatakan Imam Abul Hasan al-Syadzili merupakan imam para pengikut tarekat sufi al-Syadziliah.

Di Indonesia sendiri, para pengikut tarekat sufi jumlahnya sangat besar, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama.

BACA JUGA: Penyerangan Pos Polisi Buntut Perkelahian Prajurit TNI Pratu IS dengan Ipda IR

“Zawiah Imam Abul Hasan al-Syadzili merupakan tempat historis, menandai perjalanan spiritual tokoh sufi besar itu. Di kota Tunis inilah, dia mendalami perjalanan spiritualnya, sehingga menjadi wali besar bagi umat Islam di seantero dunia. Sebab itu, saya hari ini melakukan ziarah ke zawiah Imam Abul Hasan al-Syadzili, menyelami petualangan spiritual sosok sufi besar abad ke-12 itu," kata Gus Mis dalam siaran pers, Senin (21/2).

Lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir itu menambahkan jasa Imam Abul Hasan al-Syadzili sangatlah besar bagi umat Islam di tanah air.

BACA JUGA: Di Hadapan 2 Pati Tentara, Irjen Iqbal Ingatkan Polri dan TNI Saudara Kandung

Sebab, ilmunya mampu membangun keberagamaan yang di dalamnya membangun spiritualitas, yang pada akhirnya membentuk moderasi dalam beragama.

Karena itu, lanjut Gus Mis, umat Islam pada masa sekarang sangat beruntung karena melalui tarekat al-Syadziliah, keberagaman kalangan suni penuh dengan ajaran cinta.

“Inti dari ajaran Imam Abul Hasan al-Syadzili adalah cinta, yaitu cinta pada Tuhan, Rasulullah SAW, dan pada akhirnya cinta pada sesama. Semua itu dilakukan dengan senantiasa mengasah hati melalui zikir dan muhasabah," kata dia.

Lulusan Pesantren al-Amien, Prenduan, Sumenep, Madura itu menerangkan dirinya saat berziarah diterima oleh para ulama dan syekh dari tarekat Syadziliah Tunisia dengan ramah.

Selain itu, dia juga mengikuti kegiatan zikir bersama para ulama dan syekh dari tarekat Syadziliah, termasuk di dalamnya membaca Hizb Bahr dan Hizb Nashr.

“Saya sungguh senang, karena bisa mengikuti zikir bersama ulama dan syekh tarekat Syadziliah. Momen spiritual yang sangat luar biasa. Saya mencanangkan perlu kiranya dijajaki diplomasi spiritual melalui kegiatan simposium untuk mengenang perjalanan spiritual dan warisan pemikiran Imam Abul Hasan al-Syadzili," kata dia. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler