jpnn.com, KEDIRI - Seorang pemuda berinisial FA mencoba bunuh diri baru-baru ini di Perumnas Kelurahan Ngeronggo Kota Kediri, Jatim.
Pemuda berusia 24 tahun tersebut mencoba bunuh diri dengan menyayat tangan kanannya memakai pisau jenis cutter.
BACA JUGA: Banyak Kejanggalan, Kriminolog UI Tak Percaya Editor Metro TV Bunuh Diri
Beruntung perbuatan nekat FA ini diketahui oleh neneknya yang tinggal satu rumah. Melihat kondisi cucunya seperti itu, sang nenek berteriak meminta pertolongan warga.
Peristiwa ini kemudian diadukan ke Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri. Petugas Satpol yang mendapat laporan terkait kejadian ini langsung mendatangi rumah korban.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI Sebut Pemerintah Gagal, Cuti PNS, Nasir Mempermalukan Demokrat dan AHY
Begitu tiba di lokasi, petugas sudah mengetahui kondisi tangan kanan FA dalam keadaan bersimbah darah.
Khawatir dengan keselamatan nyawa FA, petugas kemudian membawa bersangkutan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran 2.
BACA JUGA: Model Majalah Playboy ini Ungkap Pengalaman Seranjang dengan Cristiano Ronaldo
Dari pemeriksaan medis diketahu jika FA mengalami luka dua sayatan. Sayatan tadi hanya mengenai bagian luar, tidak sampai mengarah ke urat nadi.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, FA kemudian diantar ke kantor kelurahan setempat.
"Selesai perawatan dari RS Gambiran selanjutnya dibawa ke Kantor Kel. Ngronggo untuk diserahkan ke tiga pilar tingkat kelurahan dan melibatkan orang tuanya, Ketua RT dan RW," Kata Nurkamid selaku Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri. Sedangkan pisau telah diserahkan pada aparat.
Belakangan diketahui jika motivasi korban mencoba mengakhiri hidup diduga karena masalah keluarga.
"Kemungkinan permasalahan keluarga. Yang bersangkutan ini kan , sudah cerai dengan isterinya, dan mempunyai satu orang anak yang baru berusia 4 tahun," Papar Nurkamid dikonfirmasi melalui ponselnya.
Selama bercerai dengan istrinya, FA memutuskan tinggal bersama neneknya. Sementara ibunya tinggal terpisah di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
“Bersangkutan kami serahkan kepada pihak perangkat untuk dilakukan pendampingan," terang Nurkamid.
Nurkamid menjelaskan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, peran dari pihak keluarga dan perangkat sangat diperlukan, dalam memberikan pemahaman dan dukungan moril kepada FA. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia