Duduk Melingkar dengan Makanan Ringan, Jokowi Santai Gelar Rapat Kabinet

Senin, 16 Februari 2015 – 20:35 WIB
Jokowi-JK menggelar sidang kabinet di Istana Bogor, Senin (16/2) malam. Foto: ist.

jpnn.com - BOGOR - Presiden Joko Widodo menggelar sidang paripurna di Istana Bogor, Senin (16/2) dengan suasana sedikit berbeda. Didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jokowi tampak begitu santai dan menular ke menteri-menterinya sebagai peserta paripurna.

Tak tampak ketegangan, meski di luar, publik sedang menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah Jokowi-JK usai calon tunggal Kapolri, Komjen Budi Gunawan menang di praperadilan.

BACA JUGA: 2000 Personel TNI Amankan Bandara dan Pelabuhan

Hingga awak media masih di dalam ruang Garuda (tempat rapat digelar), perbincangan memang sangat santai, akrab dan sama sekali tidak membahas masalah Komjen Budi Gunawan. Jokowi, mengajak para 'pembantunya' untuk fokus pada proses dan evaluasi kerja 100 hari kabinet.

"Malam ini kita santai dan saya ingin bicara mengenai 100 hari atau 3 bulan, baik dalam proses bekerja, konsolidasi organisasi yang ini penting sekali di awal-awal. Sehingga malam ini sedikit nanti akan kita evaluasi dan beberapa hal berkaitan dengan struktur pemerintahan," ujar presiden. 

BACA JUGA: BG Menang di Pengadilan, Ini Alasan Polri Belum Tentukan Sikap

Sidang kabinet ini sendiri tidak dilakukan di dalam sebuah ruang rapat dengan meja bundar, seperti biasa yang dilakukannya di kantor kepresidenan Jakarta.  Melainkan duduk membentuk lingkaran. Hanya ada meja-meja kecil dengan makanan ringan di hadapan kursi masing-masing. 

Jokowi dan JK duduk berdampingan di hadapan para menteri. Presiden memakai kemeja putih yang digulung lengannya, sementara wapres memakai kemeja batik lengan panjang berwarna kecokelatan. Sedangkan para menteri dan kepala lembaga negara memakai pakaian corak batik.

BACA JUGA: Hakim Sarpin Dinilai Tidak Cermat

Dalam pertemuan itu, presiden mengaku memahami jika ada menterinya yang belum paham terhadap sistem pemerintahan. Oleh karena itu butuh penyesuaian. Itulah yang menurutnya perlu dibahas.

"Saya kira 78 persen belum pernah jadi menteri belum pernah di lingkungan pemerintahan. Sehingga penyesuaian itu perlu kita sampaikan agar kita semua satu garis dari pusat ke provinsi dan kabupaten kota, sehingga tidak ada masalah," sambung presiden.

Saat akan melanjutkan pembahasannya, Jokowi seakan tersentak menyadari awak media massa yang masih meliput di dalam ruangan.

"Pertama saya sampaikan mengenai komunikasi politik dan publik yang saya catat ada beberapa hal pertama. Masih banyak, eh..silakan teman-teman media," kata Jokowi menghentikan sambutannya dan mempersilakan wartawan untuk keluar ruangan. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Alasan Mengapa Jokowi Harus Lantik BG


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler