Duel Polisi di SPN Polda Riau Merusak Citra Polri, Pelaku Harus Diberi Sanksi Tegas

Rabu, 21 Desember 2022 – 21:46 WIB
Pos penjagaan SPN Polda Riau di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Duel polisi yang terjadi di SPN Polda Riau telah merusak citra Polri.

Kompolnas meminta pelaku untuk ditindak tegas dan dijatuhi sanksi etik dan pidana.

BACA JUGA: Buron Tak Sampai Sehari, Polisi Penusuk Aiptu Ruslan Menyerahkan Diri

"Kepada pelaku perlu diberikan sanksi yang tegas dan berat, etik maupun pidana," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Seorang polisi bernama Briptu Ruslan yang bertugas di SPN Polda Riau tewas setelah ditikam oleh rekannya sesama polisi, seusai perkelahian yang terjadi pada Selasa (20/12).

BACA JUGA: Prabowo Menggenggam Erat Tangan Try Sutrisno yang Berbaring di RSPAD

Menurut Benny, pihaknya telah mendapatkan informasi serta laporan terkait insiden tersebut.

Dia pun menyayangkan terjadinya kasus yang dapat merusak citra Polri.

BACA JUGA: Reaksi Tak Disangka Ferdy Sambo Setelah Melihat Rekaman CCTV, Putri Begini

"Kompolnas menyayangkan kejadian tersebut karena merusak citra Polri," ujarnya.

Benny juga mengatakan kasus tersebut telah ditindaklanjuti dan diusut oleh Polda Riau.

Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal membentuk tim untuk mengusut serta mengungkap latar belakang kejadian.

"Saya mendengar bahwa Kapolda akan membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut dan mengungkap latar belakang atau akar masalahnya," ucap Benny.

Diberitakan sebelumnya, Aiptu Ruslan selaku Banit Provos SPN Polda Riau ditikam rekan kerjanya Bripka WF setelah keduanya sempat terlibat cekcok.

Pertikaian bermula saat korban menegur pelaku lantaran tidak mengikuti apel pembagian tugas.

Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dengan alasan sedang bertugas.

Mendengar jawaban tersebut, korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku.

Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi yang ada di sekitar lokasi.

Ternyata, kejadian tersebut tidak selesai, pukul 19.15 WIB, Bripka WF datang ke SPN dengan orang tuanya dengan niatan menjumpai Wakil Kepala SPN Polda Riau guna melaporkan perkelahian tersebut.

Saat itu, Wakil Kepala SPN meminta agar persoalan tersebut diselesaikan esok harinya dikarenakan pihaknya tengah disibukkan dengan persiapan pelantikan.

Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Bripka WF berniat menemui Kepala SPN Polda Riau.

Setelah menjumpai, Bripka WF kemudian keluar tanpa pamit dan menuju ke penjagaan bertemu dengan Aiptu Ruslan, sehingga kembali terjadi perkelahian.

Tidak hanya sekadar cekcok, dada kiri Aiptu Ruslan menancap sebilah sangkur milik Bripka WF yang membuatnya tewas. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Potong Burung Anak Kandungnya, Motif Tersangka


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler