jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden-Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, merupakan pasangan potensial di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad Norma Permata mengatakan Prabowo–Gibran ialah capres–cawapres yang berkomitmen melanjutkan program pembangunan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Prabowo Sering Temui Masyarakat dan Jadi Figur Paling Disukai Publik
Hal itu juga makin diperkuat dengan banyaknya program–program Presiden Jokowi yang prorakyat dan akan dilanjutkan Prabowo–Gibran.
“Dugaan saya kalau yang terpilih adalah Prabowo–Gibran, maka kebijakan Jokowi akan lanjut,” kata Norma dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023).
BACA JUGA: Prabowo Punya Pendukung Solid dan Loyal, Peluang Menang Pilpres 2024 Terbuka Lebar
Prabowo–Gibran berkomitmen penuh untuk melanjutkan program dan kebijakan yang sudah dijalankan Presiden Jokowi. Duet ini akan melanjutkan program Presiden Jokowi yang prorakyat, seperti penguatan di sistem kesehatan, pendidikan, hingga hilirisasi industri.
Dalam program yang sudah diutarakan, Prabowo–Gibran akan menguatkan sektor kesehatan dengan Kartu Indonesia Sehat Lansia. Tak hanya itu, Prabowo–Gibran juga akan mengakselerasi Kartu Anak Sehat.
BACA JUGA: Kaesang Pangarep Tegaskan PSI tidak Ingin Ikut Campur Urusan Gibran dengan PDIP
Selain mengakselerasi sektor kesehatan, Prabowo–Gibran juga memastikan program hilirisasi hasil mineral, bumi, tani dan bahari untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas yang dihasilkan masyarakat.
Selain itu, Prabowo–Gibran juga berkomitmen menyediakan ekonomi hijau dan energi hijau bagi Indonesia di masa yang akan datang.
Atas komitmen tersebut, elektabilitas Prabowo–Gibran terus menunjukkan sinyal positif. Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 16–20 Oktober 2023, Prabowo–Gibran berada di posisi pertama.
Prabowo–Gibran sukses menempati peringkat pertama dengan total elektabilitas mencapai 36,1 persen. Diikuti pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD 33,7 persen dan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar 23,7 persen.
Oleh karena itu, selain berkomitmen meneruskan Presiden Jokowi, Prabowo–Gibran juga berpeluang mendapatkan limpahan suara dari pendukung Anies–Muhaimin. Hal itu jika pasangan Anies-Muhaimin tidak lulus ke putaran berikutnya.
“Akan tetapi, seandainya (pilpres) dua putaran, saya kira peluang Prabowo tetap lebih besar. Sebab, apabila Anies yang kalah, maka pengikut Anies tentu akan lebih banyak yang ke Prabowo karena dahulunya mereka pendukung Prabowo pada Pemilu 2019,” tutup Norma. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi