jpnn.com - TANJUNG SELOR - Pencarian korban kapal tenggelam di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, kembali dilanjutkan pagi ini, Rabu (21/1). Bahkan Komandan Kodim 0903 Tanjung Selor, Letnan Kolonel Oni Aprianur memimpin langsung proses pencarian. Dia menerjunkan 25 personel Kodim yang terbagi dua regu.
Selain dari unsur TNI, tim dari SAR Tarakan, Tagana, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan juga ikut melakukan pencarian.
BACA JUGA: BKN Sarankan Kasus CPNS Lhokseumawe Ditanya Langsung ke Kemen Agraria
Diberitakan sebelumnya, kapal cepat (speedboat) Dwi Putra terbalik di Sungai Kayan, tepatnya antara Desa Teras Baru dan Teras Nawang, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (20/1) sekitar pukul 13.30 Wita.
Dua penumpang dinyatakan hilang, yaitu Katerina Nyonya Hayon (47) yang bersama tiga anaknya menumpang speedboat nahas tersebut dan Iganitius (28). Sebanyak 16 penumpang lainnya berhasil selamat dan telah dievakuasi. (baca juga: Kapal Terbalik di Bulungan, Dua Penumpang Hilang)
BACA JUGA: Sekda Terdakwa, Gubernur Harus Ajukan Lagi Calon Lewat Lelang Terbuka
Soal dugaan korban dimakan buaya, ditepis Dandim Letkol Oni Aprianur.
"Kemungkinan tidak (korban dimakan buaya). Hanya saja tenggelam dan terbawa arus," ujarnya, Rabu (21/1).
BACA JUGA: Maling Motor Ketiban Rezeki di Plaza
Hal itu, lanjut Dandim, berdasarkan kecelakaan speedboat yang pernah terjadi di perairan yang sama pada 7 Juni 2011 lalu. Saat itu, kapal cepat Limex yang berangkat dari Tarakan terbalik saat akan mendekati Pelabuhan Tanjung Selor. Empat orang tewas tenggelam di antaranya dari 42 penumpang yang menumpang speedboat tersebut.(*isl/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulama Sebut Jumlah Gay di Kota Santri Mencengangkan
Redaktur : Tim Redaksi