jpnn.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Batat, menyampaikan alat peringatan dini tsunami di kawasan Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, tidak berfungsi dan dalam kondisi rusak sejak beberapa tahun lalu.
"Sama sekali belum ada (alat peringatan dini tsunami), pernah ada satu di Cipatujah, tapi tak lagi berfungsi," kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin di Tasikmalaya, Minggu (4/10).
BACA JUGA: Antisipasi Dampak Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Raksasa, Nih Permintaan BMKG
Ia menuturkan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki garis pantai cukup panjang berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Pangandaran yang menghadap ke laut lepas Samudera Hindia.
Pantai selatan Tasikmalaya yang memiliki potensi bencana alam itu, kata dia, sejak peristiwa tsunami Pangandaran dan melanda beberapa daerah lainnya tahun 2006 belum banyak dipasang alat peringatan dini tsunami di kawasan pantai itu.
BACA JUGA: Influencer Cantik Dibakar Mantan Suami Saat Siaran Langsung di TikTok
BPBD Tasikmalaya, lanjut Nuraedidin, telah mendata kebutuhan alat peringatan dini tsunami di sepanjang pantai Tasikmalaya, hasilnya membutuhkan empat alat yang saat itu sudah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Wilayah pesisir pantai ada 53 kilometer, jadi idealnya memang empat unit alat peringatan dini," katanya.
BACA JUGA: Peneliti ITB Paparkan Skenario Terburuk Potensi Tsunami 20 Meter
Nuraedidin menambahkan, meski tidak ada alat peringatan dini tsunami jajarannya tetap siap siaga, dan memasang rambu-rambu untuk jalur evakuasi agar masyarakat mengetahui jalur penyelamatan apabila terjadi bencana.
Selain itu, lanjut dia, jajarannya terus mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan berbagai potensi bahaya bencana dan cara penyelamatannya untuk mengurangi tingkat risiko bencana.
"Kami juga terus berikan edukasi kepada masyarakat agar mereka tetap waspada, karena bencana ini tak bisa diprediksi," pungkas Nuraedidin. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha