Duh! Ayah Hamili Anaknya, Diselesaikan secara Adat

Sabtu, 19 September 2015 – 00:39 WIB

jpnn.com - SINGARAJA – GP, 40, warga Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, tega menghamili anaknya sendiri, sebut saja bernama Mawar, 17. Warga desa pun menganggap perbuatan GP itu sebagai aib desa dan dianggap ngaletehin desa.

Pada awalnya tak mudah mencari informasi terkait peristiwa ini. Tak banyak yang mau bicara karena memang hal itu dianggap sebagai aib keluarga dan juga aib desa. Aparat kepolisian pun disebut sulit melakukan penyelidikan peristiwa itu, karena peristiwa itu bersifat delik aduan atau harus lewat laporan terlebih dulu.

BACA JUGA: Pembunuh Adik Sepupu Cepat Tertangkap, Ini Gara-garanya

Informasi yang dihimpun Bali Express (Jawa Pos Group) menyebutkan, Mawar adalah siswa kelas XI di salah satu SMA yang ada di Buleleng. Mawar lahir dari GP dengan seorang wanita dan tidak melalui proses pernikahan resmi baik secara adat, agama, maupun kedinasan. Begitu Mawar lahir, GP memilih mengadopsinya dan menganggap Mawar sebagai anak kandungnya. Namun, ibu kandung dari Mawar, tidak dipersunting.

Sejak kecil, Mawar diasuh oleh ibu kandungnya. Baru sejak SMP, GP mengambil alih hak asuh terhadap Mawar. Namun, belakangan GP malah tega menyetubuhi anaknya. Mawar pun baru diketahui hamil tiga bulan, setelah diperiksa di bidan.

BACA JUGA: Alamak! Kesal Makan di Warteg tak Dibayari, Adik Sepupu Dihabisi

Sayangnya, keluarga GP maupun Mawar tak ada yang melapor ke polisi. Masalah itu dianggap bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan secara adat.

Salah satu warga menyebutkan, keluarga tak mau melaporkan itu ke aparat berwajib karena dianggap aib. Keluarga itu pun harus melakukan serangkaian upacara mecaru di desa dan akan dilakukan di pempatan agung Desa Sudaji. Kabarnya, rangkaian upacara akan dimulai pada Selasa (22/9) pekan depan.

BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Bertarif Rp 100 Juta Per Nyawa Ini, Ternyata Suka Bikin Anak-anak Bahagia

“Saya heran keluarganya tidak ada yang mau melapor ke polisi. Malah ini diselesaikan lewat adat. Terus terang ini bukan saja aib buat keluarga mereka, tapi desa ini juga kena dampaknya,” ujar warga yang wanti-wanti meminta namanya tak ditulis di media.

Kasatreskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ yang dikonfirmasi kemarin, belum mengetahui secara pasti adanya informasi tersebut, lantaran belum ada laporan resmi yang masuk.

“Saya dengar memang ada. Tetapi, karena ini anak dengan bapak, ada hubungan darah, itu dianggap leteh desa. Coba ke Kapolsek Sawan, karena infonya ini di wilayah Polsek Sawan,” kata Adnyana. Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Menurut AKP Mustiada, saat ini pihaknya sudah berkali-kali menemui pihak keluarga dengan harapan pihak korban atau keluarga korban, dalam hal ini keluarga Mawar, mau melaporkannya ke aparat kepolisian.

“Memang betul. Kami sudah menjajaki dan cross check langsung. Kami sudah dorong, tapi mereka belum mau. Mereka mau menyelesaikan secara adat lewat dadia dulu. Kami masih pendekatan terus ini dengan keluarganya. Mudah-mudahan setelah pecaruan di desa, keluarganya mau berubah pikiran,” tegas AKP Mustiada. (eps/rdr/mus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 6 Aksi Sadis Sang Pembunuh Bayaran, Bos Kampus Sampai Gadis Tak Berdosa Dihabisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler