jpnn.com, JAKARTA - Pengusutan kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan masih belum menemui titik terang. Meski telah membuka nomor hotline 081398844474 bagi masyarakat yang merasa kenal dengan sketsa wajah pelaku, Polda Metro Jaya masih kesulitan mengungkapnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, hingga hari ini (1/12) sudah lebih dari 400 penelepon yang menghubungi hotline kepolisian. Tapi, kebanyakan yang menelepon adalah orang iseng.
BACA JUGA: Polda Kirim Sketsa Wajah Penyiram Novel Baswedan ke Dukcapil
“Sudah ada sekitar 400 lebih masuk, untuk petunjuk signifikan belum ada. Bahwa yang telepon biasanya setelah kami cek kembali minta konfirmasi, langsung dimatikan,” katanya.
Selain itu, ada penelepon yang menghubungi hotline hanya untuk mengecek. “Pas kami tanyakan, dia mengecek saja, setelah ditanyakan info yang didapatkan belum ada,” tambah Argo.
BACA JUGA: Siap-siap, Besok Dhani Diperiksa Perdana Sebagai Tersangka
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebelumnya telah memperlihatkan dua sketsa terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Menurut Idham, sketsa tersebut berhasil dibuat setelah penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap 66 saksi.
"Dari beberapa saksi itu, lalu mengerucut pada dua orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap korban," ucap Idham di gedung KPK, Jumat (24/11).
BACA JUGA: Polisi Dapat Tawaran Jasa Dukun Untuk Ungkap Penyerang Novel
Idham menjelaskan, penyidik memperoleh detail sketsa tersebut dari dua saksi dengan inisial S dan SN. Selain itu, hasil temuan ini berkat kerja sama Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Kepolisian RI dengan Australian Federal Police yang meneliti sejumlah CCTV di tempat kejadian perkara.
Idham pun mengimbau masyarakat agar menghubungi hotline Polda Metro Jaya jika menemukan informasi lebih lanjut tentang dua orang dalam sketsa penyerang Noval Baswedan tersebut.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Dhani Siapkan Perlawanan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan