jpnn.com - LinkedIn melaporkan bahwa sejumlah data dari penggunanya bocor dan dijual di pasar gelap.
Melalui blog resmi, LinkedIn mengatakan hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa data tersebut merupakan agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.
BACA JUGA: Facebook, WhatsApp, dan Instagram Down untuk Ratusan Ribu Pengguna
"Data itu termasuk profil yang bisa dilihat publik, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn," kata platform jejaring profesional buatan Microsoft Corp itu.
Mereka menegaskan tidak diretas, data tersebut diambil dengan cara scraping atau menghimpun informasi yang ada di profil publik.
BACA JUGA: Rico Main Ke Rumah Pacar, Calon Mertua Langsung Meminta Ini, Terjadilah
LinkedIn juga menegaskan tidak ada data dari anggota akun privat dari set data yang mereka tinjau.
Dalam tulisan di blog resmi tersebut, LinkedIn tidak menyebutkan berapa banyak pengguna yang terdampak insiden ini.
BACA JUGA: Twitter Luncurkan Emoji Aliansi Teh Susu, Apa Itu?
Laman CyberNews menuliskan data yang dijual di situs gelap termasuk nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan jenis kelamin.
Terdapat juga tautan ke profil LinkedIn di berbagai media sosial dan jabatan serta informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
Situs tersebut menuliskan terdapat arsip berisi data dari 500 juta profil LinkedIn dijual di forum peretas. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Usaha Khawatirkan Dampak Gelombang Ke-3 Covid-19
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha