Duh, Dedek-dedek Gemes Layani Om dengan Cara Ini

Kamis, 14 April 2016 – 09:33 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

SURABAYA – Bisnis prostitusi via media sosial sudah menjamur. Ini dimanfaatkan para mucikari. Itu pula yang dilakukan Teddy Daru Murti. Dia mencari pelajar yang bisa dipekerjakan melalui jejaring sosial Facebook (FB). Teddy kemudian mendapatkan pelanggan dari BlackBerry Messenger (BBM).

Bisnis Teddy tersebut akhirnya dibongkar Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Mereka menangkap Teddy di sebuah hotel bintang tiga di Jalan Basuki Rahmat. Saat ditangkap, Teddy sedang naik sepeda motor dan memboncengkan dua remaja perempuan. Dua ABG yang sama-sama berusia 16 tahun itu berinisial ELS dan SSL.

 "Mereka ini masih kelas X SMA," ucap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete kemarin (13/4).

Selama sepekan terakhir, Teddy memang menjadi target operasi (TO) penangkapan polisi. Sebab, polisi sudah berkali-kali menerima informasi beberapa pelajar perempuan yang keluar masuk hotel. Pemberi informasi juga menyebutkan, ada seorang lelaki yang selalu mengantar dan menunggu di lobi hotel.

Polisi kemudian menyelidiki beberapa petunjuk yang dibeberkan informan tersebut dan menemukan nama Teddy. Hingga akhirnya Selasa (12/4) polisi menerima kabar ada aktivitas check-in hotel atas nama Teddy. Petugas bersiaga sejak sore. Mereka menungguTeddy di hotel itu.

BACA JUGA: Maling Ini Bernyali Tinggi, eh Ternyata...

 "Pelaku memang selalu mengantar langsung ke tempat yang sudah disepakati pelanggan," lanjut Takdir.

Setelah Teddy muncul bersama kedua ABG, polisi yang menyamar langsung menangkapnya. Tiga orang itu kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. Dari lokasi penangkapan, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Antara lain uang tunai Rp 200 ribu, bukti transfer yang dikirim pelanggan kepada Teddy, selembar bukti check-in hotel, serta pakaian dan motor pelaku.

Kepada penyidik, Teddy mengaku telah menjajakan dua gadis itu kepada lelaki hidung belang. Pelanggan Teddy adalah orang-orang terdekatnya. Dia sudah punya pelanggan tetap. Menurut penuturan lelaki 33 tahun tersebut, pria yang mem-booking anak buahnya berasal dari kalangan biasa. "Bukan orang elite. Orang-orang kelas menengah kok," ucapnya kepada penyidik PPA.

Pria yang tinggal di kawasan Semolowaru itu melanjutkan, dirinya kenal dengan dua ABG tersebut lewat FB. Awalnya Teddy meng-add mereka secara acak. Dia kemudian sering mengobrol lewat chat. Dalam percakapan itu, Teddy lalu menawarkan diri untuk mempromosikan para pelajar tersebut.

FB merupakan mainan sehari-hari Teddy. Setiap hari dia memang berhadapan dengan monitor komputer. Itu juga terkait dengan aktivitas lain Teddy yang menjalankan bisnis pakaian online.


Teddy juga membantah tudingan bahwa dirinya memaksa dua pelajar tersebut menjual diri. Dia berkilah bahwa ELS dan SSL juga pemain dalam dunia prostitusi. "Mereka ini sudah menjual diri sebelum kenal sama saya. Makanya, saya cuma bantu tawarkan aja," dalih lelaki yang telah memiliki dua anak itu.

Tentu saja ucapan Teddy tersebut disangkal ELS dan SSL. Menurut mereka, Teddy memang mengiming-imingkan imbalan uang bila mau melayani lelaki. Tetapi, dia kerap berbuat curang. "Kami diberi imbalan tidak seperti yang dijanjikan di awal," ungkap SSL.

Alasan SSL bergabung dengan jaringan Teddy sebenarnya sungguh klise. Dia terpaksa menuruti tawaran Teddy lantaran membutuhkan biaya sekolah. Bahkan, Teddy kerap memanfaatkan SSL untuk melampiaskan nafsu. Hal itu juga diakui Teddy. "Iya, memang saya sempat ajak dia (SSL, Red) tidur bareng sebelum melayani tamu," katanya terbata-bata. (did/c9/fat/flo/jpnn)

 

BACA JUGA: Guru Agama Bejat! Dada Siswi Selalu Diremas

BACA JUGA: Polda Bengkulu Ringkus Dua Pemuda saat Transaksi Narkoba

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Narkoba ke Wonogiri, Iwan Dibekuk Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler