Duh! Ekonom Khawatir Harga Kedelai Picu Kenaikan Komoditas Lain

Selasa, 22 Februari 2022 – 05:05 WIB
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut kenaikan harga kedelai dikhawatirkan memengaruhi komoditas lainnya. Ilustrasi perajin tempe: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut kenaikan harga kedelai dikhawatirkan memengaruhi komoditas lainnya.

"Kemarin kenaikan harga minyak goreng setelah itu kedelai," ungkap Bhima saat dikonfirmasi, Senin (21/2).

BACA JUGA: Harga Kedelai Melambung, Perajin Mogok Produksi, Pasar Jaya Janji Cari Solusi

Bhima menyarankan agar Indonesia melakukan kontrak pembelian kedelai dalam jangka waktu yang panjang.

"Paling enggak satu tahun untuk mencegah harga agar tidak terlalu fluktuatif dalam waktu dekat," saran Bhima.

BACA JUGA: Harga Kedelai Melambung, Eko Patrio Sindir Pemerintah, Pedas

Menurut dia, rata-rata pembelian kedelai adalah kontrak yang sifatnya jangka pendek, sedangkan Indonesia mengimpor kedelai sekitar 80 persen, yang berarti harganya bergantung pada nilai internasional.

Di samping itu, harga kedelai internasional yang menunjukkan kenaikan disebabkan kebutuhan pakan ternak meningkat di China untuk pakan babi.

BACA JUGA: Kelangkaan Kedelai Terus Berulang, Sikap Mendag Dikritik, Keras

Bhima menilai lonjakan harga komoditas kedelai karena di negara-negara baik Amerika Latin maupun Amerika Serikat, kedelai digunakan sebagai substitusi dari minyak sakit dalam pembuatan soy bean oil.

Dengan demikian, kenaikan harga kedelai membuat para perajin tahu dan tempe melakukan mogok produksi serentak selama tiga hari, yakni 21-23 Februari 2022.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin menyampaikan aksi mogok merupakan respons terhadap kenaikan harga kedelai.

Adapun data terakhir dari Kementerian Perdagangan, hingga kemarin, Sabtu (19/2/2022), harga kedelai impor di Jakarta mencapai Rp14.000 per kilogram sedangkan lokal mencapai Rp13.000 per kilogram.(mcr28/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler