jpnn.com, ANKARA - Turki kembali kebelet berperang di Suriah. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya akan melancarkan operasi militer jika konflik di Provinsi Idlib terus berlanjut.
"Kami sungguh-sungguh menginginkan stabilitas di Suriah dan tidak ragu-ragu untuk melakukan apa pun yang diperlukan, termasuk menggunakan kekuatan militer," tutur Erdogan di Ankara.
BACA JUGA: Gulen Ramalkan Erdogan Bakal Bernasib Seperti Hitler
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia telah melancarkan serangan udara di Idlib, yang merupakan benteng terakhir pemberontak di Suriah, sehingga memaksa warga sipil meninggalkan rumah mereka.
"Negara kami, yang saat ini menampung 3,6 juta warga Suriah, tidak dapat menoleransi gelombang migrasi baru lagi," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam mengenai masalah pengungsi tersebut.
BACA JUGA: Hadir di KTT Berlin, Erdogan Berjanji Tidak Ikut Campur Konflik Libya
Erdogan sebelumnya mengatakan hampir 400.000 orang dari Idlib telah mulai bergerak menuju perbatasan Turki untuk menyelamatkan diri dari konflik di wilayah mereka.
Masalah di Idlib ini juga menimbulkan ketegangan antara Turki dan Rusia. Pada Rabu (29/1), Erdogan menyalahkan Rusia yang dianggap tidak mematuhi perjanjian sebelumnya untuk mengakhiri konflik di Idlib, Suriah. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Erdogan, Mahdi dan Turki yang Makin Haus Perang
Arief Poyuono: Prabowo Akan Maju Kembali di Pilpres 2024
Redaktur & Reporter : Adil