Duh Gusti, Nasib Guru Honorer Ini Bikin Menangis

Minggu, 13 November 2016 – 09:25 WIB
FASILITAS GURU. Tempat tinggal Titin Ertini, guru honorer di Dusun Lubuk Leban, Desa Sungai Sintang, Kecamatan Kayan Hilir, ketika dikunjungi Dewan Sintang, Hardoyo, Selasa (8/11). Achmad Munandar-RK

jpnn.com -  SINTANG – Nasib guru honorer di pedalaman memang sering luput dari perhatian.

Tak terkecuali nasib yang dialami guru honor kelas I di Kabupaten Sintang Titin Ertini.

BACA JUGA: Gunakan Petunjuk Bareskrim untuk Bongkar Korupsi Pengadaan Alat Olah Raga

Dia mengajar di pelosok Kecamatan Kayan Hilir, tepatnya SDN 32 Lubuk Leban, Desa Sungai Sintang, Kecamatan Kayan Hilir.

Sejak bertugas di sana pada 2015, Titin belum mendapatkan fasilitas rumah yang layak.

BACA JUGA: Tak Sanggup Bayar Ambulans, Ibu Bawa Jenazah Anaknya Dengan Motor

“Rumah saya jauh dari sekolah tempat mengajar, jaraknya sekitar 30 kilometer dari Dusun Lubuk Leban. Makanya, saya dengan suami memberanikan diri untuk tinggal di Dusun Lubuk Leban ini meski harus mendapat belas kasihan warga setempat,” tuturnya sebagaimana dilansir Rakyat Kalbar, Sabtu (12/11).

Walau harus tinggal di rumah warga, wanita asal Kayan Hulu ini tetap bersyukur mendapatkan tumpangan.

BACA JUGA: Seruduk Gerobak Bakso, Pengendara Motor Sekarat

Namun, dia harus mengungsi ketika cuaca memburuk.

“Kemarin waktu hujan turun, atapnya pada bocor, bahkan atap sengnya lepas. Saya terpaksa pindah tempat,” ungkap Titin.

Dia melakoni pekerjaannya ini dengan sabar dan ikhlas.

Menurut Titin, yang paling penting ialah bisa mengajar.

Titin berprinsip, masa depan anak-anak di desa terpencil itu harus diselamatkan. Salah satu caranya ialah dengan memberikan pendidikan yang baik.

“Kalau melihat keadaan sekarang, saya terkadang menangis sendiri. Tapi, puji Tuhan, saya tetap bersyukur,” ujarnya.

Meski memiliki tekad mencerdaskan generasi muda, Titin tetap mempunyai keinginan layaknya manusia lain.

Titin berharap, suatu saat pengabdiannya ini bisa berbuah manis, setidaknya diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Sampai sekarang saya dan suami berusaha menjalani keadaan ini seperti air yang mengalir,” tutupnya. (Achmad Munandar/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Landa Dua Kecamatan di Cirebon, Ribuan Rumah Terendam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler