jpnn.com, BALIKPAPAN - Bunga (8, bukan nama sebenarnya) masih mengalami trauma setelah menjadi korban pelecehan seksual, Rabu (22/3).
Siswi kelas tiga sekolah dasar itu tak mau lagi pergi ke sekolah.
BACA JUGA: Tersangka dan Korban Masih Diperiksa Intensif
Peristiwa itu terjadi ketika Bunga pulang sekolah.
Seperti biasa, dia melewati Jalan Pasir Putih, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.
BACA JUGA: Miris, Panti Di Sini Sudah Tak Nyaman Lagi
Kemudian, dia menyeberangi sungai menggunakan kapal kelotok.
Biasanya, korban berjalan bersama lima temannya.
BACA JUGA: Biadab! Foto dan Video Mandi Teman Disebar ke Twitter
Namun, saat kejadian, korban pulang sendirian.
Di tengah perjalanan, Bunga bertemu J (46) yang selama ini memang sering mengantar anak-anak ke sekolah.
Saat itu, J mengantar korban. Namun, di pertengahan jalan, J justru mencabuli Bunga.
Korban pun memberontak hingga akhirnya berhasil melarikan diri.
"Dari cerita yang saya dengar dari korban dan keluarganya seperti itu," ujar Yanto, guru Bunga kepada Balikpapan Pos, Sabtu (25/3).
Bunga lantas menceritakan kejadian itu kepada kedua orang tuanya.
Setelah itu, orang tua Bunga mendatangi rumah ketua RT setempat.
Mereka meminta J dihadirkan. Setelah J dihadirkan, mediasi akhirnya dilakukan.
Namun, ibu Bunga ternyata masih tak terima.
Dia lantas membawa J dan Bunga ke Mapolsek Balikpapan Timur.
Karena korban masih anak-anak, polsek melimpahkan kasus tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Balikpapan.
"Kami dari pihak sekolahan ikut mendampingi saja, karena kondisi keluarga korban ini sangat membutuhkan bantuan," tambah Yanto.
Paur Subag Humas Polres Balikpapan Iptu Suharto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Karena unsur-unsur masih tipis," terang Suharto. (pri/war)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dini Hari, Tetangga Masuk Kamar Mahasiswi Cantik
Redaktur & Reporter : Ragil