jpnn.com, TEGAL - Harga garam konsumsi di Kota Tegal, Jawa Tengah terus melambung. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal mencatat, saat ini harga garam konsumsi jenis bata sudah mencapai Rp 12.000 per bungkus.
Harga itu sudah tiga kali. Sebab, harga sebelumnya hanya Rp 4.000 per bungkus.
BACA JUGA: Menteri Susi: Dengan Pengaturan ini, Mereka Tidak Suka
Meski demikian, Pemkot Tegal memastikan tidak terjadi kelangkaan garam. Pasalnya, Persediaan masih mencukupi untuk beberapa waktu ke depan.
“Masyarakat jangan khawatir, persediaan masih mencukupi,” kata Kepala Seksi Perdagangan Dinkop UKM Kota Tegal Suliyanta.
BACA JUGA: Lokalisasi Ditutup, Beginilah Siasat PSK agar Tetap Bisa Layani Tamu
Lebih lanjut Suliyanta menjelaskan, produksi garam tergantung cuaca. Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah pusat sudah berencana melakukan impor untuk persediaan Agustus ini. Sebab, pada September mendatang para petani garam akan panen raya.
Dengan banyaknya garam yang diproduksi, harganya pun diharapkan segera kembali normal. Hanya saja, Kota Tegal memang bukan daerah produsen garam.
BACA JUGA: Dulu, Gurunya Bung Karno Juga Menyoal Harga Garam
Sedangkan garam yang ada di pasaran dipasok dari luar daerah seperti Cirebon, Pati dan Rembang. Suliyanta menambahkan, saat ini, Pemkot Tegal sedang gencar menyosialisasikan garam beryodium.
Dia mengimbau masyarakat bisa memeriksa label komposisi garam beryodium saat membeli dan tidak terpengaruh merek. Yang penting untuk diperhatikan adalah kandungan yodium dalam garam tersebut harus memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni 30-80 ppm.
“Dalam rangka mengurangi gangguan akibat kekurangan yodium, masyarakat diharapkan untuk menggunakan garam beryodium dan yang memenuhi SNI,” pungkas Suliyanta.(nam/ela/zul/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serbuk Kayu Kena Puntung Rokok, Toko Mebel Ludes Terbakar
Redaktur & Reporter : Antoni