Duh, Keluarga Miskin Meningkat di Kepulauan Riau, Totalnya Sebegini

Selasa, 25 Juli 2017 – 03:10 WIB
Ilustrasi BPS. Foto: JPNN

jpnn.com, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan jumlah penduduk miskin di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kenaikan 0,22 poin.

"Jumlah penduduk miskin pada September 2016 mencapai 119.143 orang atau 5,84 persen dari total jumlah penduduk di Kepri, maka pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 125.370 orang atau 6,06 persen. Artinya ada peningkatan sebesar 6.227 orang, meningkat 0,22 poin," kata Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin (24/7).

BACA JUGA: Ssttt...Jokowi Sentil Menteri saat Rapat Kabinet

Peningkatan jumlah penduduk miskin di Kepri, kata Panusunan, berkaitan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri dari 5,03 persen pada tahun 2016 turun diangka 2,02 persen pada triwulan I tahun 2017.

Selama periode September 2016-Maret 2017, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 5.301 orang dari 86.189 orang menjadi 91.490 orang. Demikian pula di daerah perdesaan secara absolut mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 926 orang.

BACA JUGA: Miris...Keluarga Ini Tinggal di Kandang Sapi

"Jadi, angka garis kemiskinan pada bulan Maret 2017 lebih tinggi dibanding angka garis kemiskinan di bulan September 2016," kata Panusunan.

Ditambahkannya, penduduk miskin adalah mereka yang secara ekonomi tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, baik makanan maupun non makanan. Pemenuhan kebutuhan dasar direfleksikan dengan nilai rupiah per orang per bulan yang disebut dengan Garis Kemiskinan (GK).

BACA JUGA: Penyumbang Konsumsi Tertinggi Rumah Tangga di Batam Ternyata Sewa Rumah

Misalkan GK sebesar Rp 325.000 orang per bulan dan bilamana ada 1 keluarga dengan lima anggota keluarga (3 anak dan suami-isteri) dengan per orgnya Rp 300.000. Maka keluarga tersebut dapat dikategorikan miskin karena di bawah GK," jelasnya.

Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2017, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 67,47 persen, sedangkan sumbangan garis kemiskinan bukan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2017 adalah sebesar 32,53 persen.

Adapun komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di daerah perkotaan adalah beras, rokok, daging ayam ras, dan telur ayam ras, sedangkan di daerah perdesaan adalah komoditas beras, rokok, telur ayam ras, dan gula pasir. Untuk komoditas bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik, dan bensin baik di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan.

"Dapat disimpulkan pada periode September 2016-Maret 2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan peningkatan baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan," jelasnya. (rng)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Daftar Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Keluarga Miskin   Kepri   BPS  

Terpopuler