jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Ratusan warga Desa Ungga di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor desa setempat pada Selasa (7/2) pagi tadi.
Aksi unjuk rasa itu dipicu dugaan tentang perbuatan kepala Desa Ungga berinisial SHA melakukan tindakan asusila terhadap salah satu perempuan yang notabene warganya.
BACA JUGA: Mahfud MD Soroti Video TKW di Arab Saudi Ini, Begini Respons Mabes Polri
Warga Desa Ungga yang menjadi koordinator aksi, Apriadi Abdi Negara, menyebut SHA meminta perempuan berinisial L (19) mengirimkan swafoto atau selfie dalam pose tanpa busana.
Korban pelecehan itu adalah istri warga setempat yang berinisial K (49). "Di chat WhatsApp itu pak kepala desa meminta foto kemaluan dan harga diri istri orang," kata Abdi.
BACA JUGA: Terdakwa Kasus VCS Mahasiswi di Lombok Tengah Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara
Warga menduga perbuatan SHA tidak terlepas dari perjalanan hidup L. Pada 2019, L yang masih belia akan dinikahi seorang lelaki.
Namun, kata Abdi, saat itu SHA mencegah rencana pernikahan tersebut. Syahdan, L ditampung di rumah SHA.
BACA JUGA: Mantan Pacar Ronaldo Berani Selfie Tanpa Busana
“Alasannya (SHA) akan mendampingi melapor ke polres," tutur Abdi.
Namun, SHA punya maksud lain. Dia justru diduga melecehkan L.
"Menurut cerita dari L, ada hal-hal negatif yang mau dilakukan oleh kepala desa," ucap Abdi.
??Tidak lama setelah kejadian itu, L berencana menikah dengan K. Namun, SHA disebut-sebut menghalangi rencana pernikahan tersebut.
Konon SHA tidak mengizinkan L menikah. Akhirnya korban mengancam akan membongkar ulah SHA.
“Dia (L) bilang kalau tidak diberikan (izin) akad nikah akan membongkar (kelakuan SHA), baru dikasih," tutur Abdi.
Akhirnya L dan K menikah. Selanjutnya, L bekerja sebagai tenaga kerja wanita atau TKW di Arab Saudi.
Saat ini L masih bekerja di Negeri Petrodolar itu. Beberapa waktu lalu, L meminta tolong kepada SHA untuk memulangkannya ke tanah air.
Namun, SHA diduga kembali berulah. Saat L meminta bantuan, SHA malah menyuruh L mengirimkan foto dengan pose tanpa busana.
“Pak kades ini malah meminta foto telanjang dan L langsung mengirim chat itu ke suaminya," ujar Abdi.
Oleh karena itu, pihak keluarga akan berupaya memulangkan L dari Arab Saudi secepatnya. Selanjutnya, L akan melaporkan perbuatan SHA ke Polda NTB.
"Karena ini delik aduan, maka korban yang harus melapor," ucap Abdi.
Warga menilai perbuatan SHA telah merusak nama baik Desa Ungga. Pada aksi itu, massa juga meminta SHA bersumpah di bawah Al-Qur’an.
Namun, SHA tidak bersedia melakukannya.
“Pak kepala desa tidak berani bersumpah, artinya dia benar telah melakukan," kata Abdi.
Menanggapi aksi warga, SHA menyangkal tuduhan itu. Menurutnya, tuduhan terhadap dirinya sama sekali tak berdasar.
SHA beralasan dirinya sudah tidak menggunakan nomor telepon yang dipakai untuk mengirim WhatsApp kepada korban.
"Itu tidak benar dan tidak pernah saya lakukan," ujar SHA menyangkal tuduhan warga.(mcr38/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sentimen Publik terhadap Perpanjangan Masa Jabatan Kades Sangat Buruk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi