jpnn.com, ENTIKONG - Patok batas negara antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan ternyata rawan dicuri. Bahkan, patok yang tak terawasi berpotensi membuat Indonesia kehilangan teritorinya.
Itu pula yang terjadi di wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ada patok batas negara milik Indonesia yang kini berada di lapangan golf milik warga Malaysia.
BACA JUGA: Aksi Walkout PAN Bikin Golkar Tidak Nyaman
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 131/Braja Sakti menemukan satu patok batas negara Indonesia-Malaysia di tengah lapangan golf milik warga negeri jiran itu. Secara teritori, patok batas bernomor F210 itu masuk di wilayah Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.
Komandan Yonif 131/Braja Sakti Letkol (Inf) Denni mengatakan, patok F210 adalah penanda batas antara Desa Pala Pasang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau dan Kompleks Wisata Borneo Highland, Sarawak, Malaysia. Karena itu, temuan tersebut sedang dirundingkan dengan pihak Malaysia.
BACA JUGA: DPD I Golkar Minta DPP Siapkan Strategi Khusus untuk Bela Novanto
"Kami sudah sampaikan hal ini langsung kepada pihak Malaysia. Mereka mengaku salah karena membangun lapangan golf di lokasi yang ada patok batas," kata Denni seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Lebih lanjut Denni menjelaskan lapangan golf itu memang tidak difungsikan. Selain itu, Satgas Pamtas Yonif 131/Braja Sakti selama sembilan bulan bertugas di wilayah perbatasan darat RI-Malaysia sudah mendata 1.974 dari total 2.424 patok.
BACA JUGA: 32 DPD Golkar Bertemu Langsung dengan Novanto, Sepakat Tak Bakal Ada Munaslub
"Patok yang sebagian besar belum ditemukan itu tertimbun tanah dan faktor geografis yang ekstrem. Ini mengakibatkan pencarian patok terkendala," jelasnya.
Dari pendataan Satgas Pamtas Yonif 131/Braja Sakti, 28 patok rusak ringan, 53 patok rusak berat, dan 1 patok bergeser akibat pengerjaan Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan. Sejauh ini, setiap pergantian pasukan pengamanan perbatasan, pencarian patok yang belum ditemukan terus diintensifkan.
Menurut Denni, patok yang belum ditemukan tersebut bukan hilang, tetapi tertimbun tanah dan rawa.
Selama ini, untuk pengawasan di sekitar Pos Lintas Batas Negara Entikong yang ada patok batas negara, Kementerian Pertahanan memasang sejumlah CCTV. Di luar itu, patok batas negara dipasangi alat sejenis chip yang akan mengeluarkan sinyal khusus jika bergeser.
"Baru 420 patok yang terpasang chip. Nanti ditambah lagi," ucap Denni.(oxa/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Menteri Amran Sering Mengatakan, Disiplin Maka Hasilnya Baik
Redaktur & Reporter : Antoni