jpnn.com - BALIKPAPAN - Defisit anggaran dalam APBD Kota Balikpapan 2016 bakal memakan korban. Salah satunya para kontraktor yang mengerjakan proyek pemkot.
Para kontraktor ini semakin gelisah. Bahkan, kondisi ini bisa memicu aksi unjuk rasa dari para kontraktor dan ribuan pekerja proyek yang terancam tidak menerima gaji.
BACA JUGA: Pria Ini 2 Tahun Pasok Narkoba ke Penjara
“Bisa terjadi chaos Mas, karena ada kontraktor yang telah berutang untuk membeli material proyek dan menyewa alat berat. Apabila tidak terbayar, maka para pekerja proyek pasti ngamuk,” kata mantan Ketua Gapeksindo Balikpapan Hasyim kepada Balikpapan Pos, Selasa (30/8).
Ia menuturkan, adanya isu bahwa pemkot diambang kebangkrutan akan berdampak pada tertundanya berbagai kegiatan pembangunan. Termasuk tidak terbayarnya gaji ribuan pekerja proyek.
BACA JUGA: Wuih, Semua Lapas Akan Dipasangi CCTV
“Kami sih berharap ada kepastian dari pemkot terhadap pembayaran proyek. Apalagi, kami mendengar ada opsi yang ditawarkan pemkot yang tidak memihak kontraktor. Memang sih informasi ini masih simpang siur seperti hanya bisa dibayar 70 hingga 40 persen. Namun, opsi ini merugikan kontraktor,” terang pria murah senyum ini.
Menurut Hasyim, apabila pengerjaan proyek ini tidak terbayar akan menjadi preseden buruk bagi pemkot yang saat ini dipimpin Rizal Effendi dan Rahmad Mas’ud.
BACA JUGA: Mulai Menggangu Ketertiban, Aksi Tolak Reklamasi Bakal Ditindak
“Untuk meredam terjadinya chaos, seharusnya wali kota turun tangan memanggil para kontraktor dan ketua-ketua asosiasi guna menjelaskan kondisi keuangan daerah untuk pembiayaan proyek,” pintanya. (vie/yud/k1/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maling Ditembak Mati, Kantor Polsek Digeruduk Warga
Redaktur : Tim Redaksi