Duh! Sang Pangeran Ragukan HB X Terima Dawuh dari Leluhur

Sabtu, 23 Mei 2015 – 06:17 WIB
Dari kiri RM Oggy Santigi, GBPH Hadisuryo, GBRAy Murdokusumo, dan istri RM Oggy Santigi saat menjelaskan kepada wartawan hasil pertemuannya dengan HB X. Foto: Setiaky/Radar Jogja/JPNN

jpnn.com - JOGJA - GBPH Hadisuryo, putra Sri Sultan HB IX yang lahir dari istri pertama Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Pintoko Purnomo, dan Gusti Murdokusumo didampingi keponakannya, RM Oggy Santigi, bertemu dengan HB X, Rabu (21/5).

Oggy adalah putra dari GKR Anom Adibroto, putri sulung HB IX, atau kakak beda ibu dari HB X. Sama seperti Murdokusumo dan Hadisuryo, GKR Anom merupakan putri HB IX yang lahir dari istri pertama, KRAy Pintoko Purnomo.

BACA JUGA: Trah Sultan HB IX Kumpul, Mau Lengserkan HB X? Ini Jawabannya

Mereka punya dua saudara kandung lainnya yakni KGPH Hadikusumo dan GBRAy Darmokusumo.  GKR Anom dan KGPH Hadikusumo telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Pertemuan antara HB X dengan saudara-saudaranya itu berjalan sekitar satu jam, pukul 7.30-8.30. Mereka diterima di Gedong Jene. Di masa lalu, Gedong Jene menjadi tempat tinggal dan kantor sehari-hari ayah mereka, HB IX, bila berada di Jogja.

BACA JUGA: Wow! Kata sang Adik, Sultan Boleh Memiliki Empat Permaisuri

Saat pertemuan HB X mengenakan busana Jawa jangkep  seorang raja. “Kami juga kaget melihat busana yang dipakai Ngarsa Dalem  (HB X) karena tidak biasanya beliau menerima kami dengan busana seperti ini,” ungkap Gusti Murdo yang juga terhitung masih kakak HB X.

Selama pertemuan itu, HB X menjelaskan banyak hal. Terkait sabdaraja dan dawuhraja  dilakukan karena dirinya merasa mendapatkan dawuh atau perintah dari Allah melalui leluhurnya.

BACA JUGA: 32 Naskah Kuno NTB “Diembat” Belanda

Di antara leluhur yang menyampaikan wangsit adalah Panembahan Senopati, HB I, HB VII, dan HB IX. Di depan kakaknya itu, Gusti Hadisuryo sempat mempertanyakan kenapa penyampaian sabdaraja dan dawuhraja terkesan dilakukan terburu-buru dan tidak pernah didiskusikan dengan saudara-saudara HB X lainnya.

“Gara-gara itu sekarang menjadi masalah,” sesalnya.  Pangeran yang di masa mudanya bernama BRM Kasworo ini mengaku tak bisa mempercayai 100 persen adanya dawuh dari para leluhur tersebut. Tak pelak dalam pertemuan itu, penjelasan HB X tidak dapat diterima.

“Kami beda pendapat, tapi kami akan tetap menjaga kekompakan. Keluarga HB IX harus solid, dan tidak boleh pecah. Kalau sampai terbelah, kami malu,” ujarnya.

Acara di Gedong Jene itu merupakan kali ketiga HB X bertemu dengan kakak dan adik-adiknya setelah terjadi ontran-ontran di keraton. Gusti Hadisuryo menyatakan, Pakuningrat bersama saudara-saudaranya itu akan datang ke Jogja Sabtu (23/5) ini.

Dari pertemuan di Gedong Jene, keluarga KRAy Pintoko Purnomo diminta menjadi mediator demi mengumpulkan semua keturunan HB IX.  Setelah Dewan Saudara bertemu, rencananya mereka akan mengambil sikap. Sikap itu akan disampaikan kepada HB X.

“Dewan Saudara akan ketemu dengan HB X. Kami ingin perbedaan pendapat ini ada solusinya dan nggak boleh dibiarkan berlarut-larut seperti sekarang,” tegasnya. (kus/laz/ong/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt....Ada Saran agar Sultan HB X Nikah Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler