jpnn.com - SANGGAU – Sembilan siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Sanggau, Kalimantan Barat, kepergok sedang mengonsumsi Narkoba diduga sabu di salah satu kamar indekos, Rabu (30/11) lalu.
Kuat indikasi mereka mengonsumsi barang terlarang itu, karena di kamar tersebut ditemukan barang bukti berupa alat isap sabu (bong).
BACA JUGA: Jaksa Rampungkan Berkas Kasus Korupsi Proyek Jalan
Selain itu, juga ditemukan plastik klip yang masih terdapat sisa-sisa sabu yang kemungkinan telah dipakai.
Belum diketahui secara pasti berapa orang yang mengonsumsi sabu dari kesembilan siswa tersebut.
BACA JUGA: Mabuk di Lokalisasi, Motor Dibawa Kabur Kawan Sendiri
Karena hanya dua siswa yang menjalani tes urin. Hasilnya satu positif dan satunya lagi negatif.
Sementara pelajar lainnya masih ditunggu Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sanggau.
BACA JUGA: Gagal Dapat Motor Keren, Cucu Bacok Nenek
Kepala BNNK Sanggau, AKBP Ngatiya membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskannya, bahwa pengungkapan kasus ini bukan dari hasil operasi atau razia, namun sifatnya kebetulan.
Yakni dipergoki oleh para orangtua siswa itu sendiri yang hadir ke sekolah terkait ada siswa yang suka bolos sekolah.
“Ada sembilan siswa, tapi baru dua siswa yang sudah menjalani test urine. Sisanya masih kami tunggu,” kata Ngatiya, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengaku sudah menerima laporan adanya pelajar yang mengonsumsi sabu.
Ia sangat menyesalkan kejadian itu. Bupati berjanji akan langsung mengambil sikap terhadap kasus yang mencoreng dunia pendidikan ini.
“Saya akan segera melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, berhubungan dengan kasus ini,” kata Poulus.
Mengingat mereka masih berusia anak-anak, maka harus dilakukan penanganan yang lebih serius dan dicarikan solusi yang tepat. Jangan sampai masa depan mereka terganggu.
“Perlu ada pembicaraan lebih lanjut untuk penanganan yang tepat untuk mereka. Kalau positif, maka dilakukan rehabilitasi atau seperti apa penanganannya, nanti kita bicarakan,” jelasnya.
Bupati meminta kasus ini dijadikan pelajaran semua pihak. Termasuk para orangtua untuk memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
Dia juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten Sanggau.
“Dengan adanya kasus ini, berarti perlu adanya keseriusan terhadap pemberantasan Narkoba. Semua pihak harus bergandeng tangan memberantas penyalahgunaan dan peredaran Narkoba. Tugas kita semua, termasuk orangtua, agar lebih meningkatkan pengawasan kepada anggota keluarganya. Anak Sanggau harus bebas dari Narkoba,” pesan Poulus. (kia/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngakunya sih Cari Amal Jariah, tapi Hp Orang Diembat
Redaktur : Tim Redaksi