Duh, Setiap Hari Ada 19 Ribu Orang Meninggal Dunia karena Polusi Udara

Kamis, 07 September 2023 – 19:19 WIB
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon (kiri) dan Chief Financial Officer Indonesia Singapore AstraZeneca Saj Molaee di acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 yang mengangkat tema "Restoring Biodiversity and Driving Transition Towards Sustainable Healthcare Sector for Planet Well-being and Human Health” di Park Hyatt, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Chief Financial Officer Indonesia Singapore AstraZeneca Saj Molaee mengungkapkan angka kematian yang disebabkan polusi udara secara global mencapai 19 ribu jiwa per hari.

Saj menyampaikan hal itu dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 yang mengangkat tema “Restoring Biodiversity and Driving Transition Towards Sustainable Healthcare Sector for Planet Well-Being and Human Health” di Park Hyatt, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).

BACA JUGA: Cegah Kanker Kulit Gegara Polusi Udara Buruk dengan Langkah Ini

“Sembilan belas ribu orang meninggal setiap harinya secara global karena penyakit kesehatan yang berhubungan dengan polusi udara. Itu sama seperti 13 orang per menit,” ucap Saj.

Lebih lanjut Saj mengatakan masalah polusi udara harus ditangani bersama oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat.

BACA JUGA: 4 Unit PLTU Suralaya Dimatikan, Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk

Menurut dia, AstraZeneca akan mempertimbangkan upaya untuk mengatasi hal tersebut karena menanggulangi polusi udara membutuhkan ikhtiar bersama.

“Keberlanjutan adalah sesuatu yang tidak bisa berkompetisi satu sama lain. Keberlanjutan adalah sesuatu yang kita butuhkan dengan berpegang tangan bersama,” kata dia.

BACA JUGA: Pakar dan KLHK Soroti Dampak Pembakaran Sampah terhadap Udara Jakarta

Dalam forum itu, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon menyinggung soal polusi udara di Jakarta.

Menurut Chon, sebenarnya polusi udara di Jakarta bukanlah hal yang baru. Dia menyebut polusi tinggi juga terjadi di kota-kota besar di berbagai negara.

Chon menegaskan hal-hal yang harus dilakukan adalah tindakan kecil yang bisa berdampak pada hal besar, termasuk beralih ke kendaraan listrik.

“Contohnya sangat banyak motor, kan? Mereka menggunakan bensin. Kami juga punya 400 motor di AstraZeneca, tetapi diubah dari motor ke motor listrik,” tuturnya.

Gerakan peralihan penggunaan motor berbahan bakar fosil ke energi listrik di AstraZeneca itu juga mulai diikuti oleh perusahaan lain.

“Kami punya komitmen pada tahun ini dan tahun depan untuk mengubah kendaraan dari pengguna bensin ke listrik,” imbuh Chon. (mcr4/jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Omah Petroek, Bu Mega Bercerita soal Udara Jakarta Membuatnya Terbatuk-batuk


Redaktur : Antoni
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler