jpnn.com, MADIUN - Kiriman uang (remittance) tenaga kerja Indonesia (TKI) mengalir deras ke Madiun, Jawa Timur.
Kantor Pos Besar Cabang Madiun mencatat peningkatan jumlah transaksi hingga Rp 12,3 miliar pada Oktober kemarin.
BACA JUGA: Terapis Spa Wafat di Nigeria, Disnaker Gianyar Tak Berdaya
Angka tersebut naik drastis jika dibandingkan dengan September (Rp 10,3 miliar) dan Agustus (Rp 10,9 miliar).
"Ada kenaikan jumlah kiriman hingga Rp 1,5 miliar,'' kata Agus Subiantoro, manajer IT Kantor Pos Besar Kota Madiun.
BACA JUGA: Kasihan, Sriani Terapis Spa asal Bali Meninggal di Nigeria
Besaran kiriman TKI ke dalam negeri bulan Oktober nyaris menyamai pada Juni yang bersamaan dengan puasa Ramadan.
Dari 3.482 transaksi, jumlah remittance uang mencapai Rp 13,8 miliar.
BACA JUGA: Kisah Tragis TKW, Dipaksa Makan Kotoran Anak Majikan
Sementara itu, jumlah pada Oktober mencapai Rp 12,3 miliar dari 2.919 transaksi.
"Besarannya memang fluktuatif. Kalau Juni memang banyak TKW yang tidak mudik," jelas Agus.
Dia menyebutkan, pengiriman TKI asal Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan Arab paling besar.
Rata-rata tenaga kerja wanita (TKW) berasal dari wilayah kantong-kantong TKI seperti Dolopo, Dagangan, Kebonsari, dan Geger.
"Pada Oktober lalu, di Dagangan ada 288 transaksi. Uangnya lebih dari Rp 1 miliar. Ini tertinggi," ungkapnya.
Agus memprediksi pada November dan Desember jumlah kiriman tidak melonjak signifikan.
Mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah transaksi dan besaran uang yang dikirim TKI tak pernah melebihi transaksi saat Ramadan dan jelang hari raya.
Sebab, menjelang hari raya, mereka cenderung membangun rumah dan persiapan Lebaran.
Mereka tidak dapat mudik ke rumah. Sementara itu, saat akhir tahun, banyak majikan yang berlibur dan asisten rumah tangganya yang notabene TKW diajak serta.
Bagi yang tidak diajak, biasanya mereka pulang ke kampung halaman.
"Karena ada waktu liburan yang cukup panjang, mereka pulang," jelasnya. (mg10/pra/c25/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKW Disiram Cairan Kimia di Malaysia
Redaktur & Reporter : Natalia