jpnn.com, GIANYAR - Warga Bali bernama Gusti Nyoman Putra (51) hanya bisa mengelus dada mendengar kabar bahwa istrinya, Ni Wayan Sriani (38) meninggal dunia di luar negeri. Yang lebih memilukan bagi Gusti adalah jasad istrinya yang tak bisa dipulangkan ke Indonesia.
Sriani mengadu nasib di Nigeria sebagai pekerja di perusahaan spa. Banjar Bentuyung, Kelurahan Ubud, Kabupaten Gianyar itu meninggal dunia pada Rabu lalu (6/9) setelah sempat dirawat akibat jatuh di kamar mandi.
BACA JUGA: Anak Durhaka, Tega Menitipkan Sabu-sabu ke Ortu Sendiri
Namun, Sriani terpaksa dimakamkan di negeri tempat perantauannya. “Kami tidak punya uang untuk mengembalikan jasad istri saya,” ujar Gusti yang seorang sopir di salah satu hotel di bilangan Ubud itu saat ditemui Jawa Pos Radar Bali, Selasa (12/9) siang.
Menurutnya, sebenarnya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Afrika Selatan menawarkan tiga opsi terkait jenazah Sriani. Opsi pertama adalah pemulangan jenazah yang berarti harus mengeluarkan dana Rp 120 juta lengkap dengan peti dan dua kurir pengantar jasad.
BACA JUGA: Polisi Bekuk Pelaku Curanmor dengan Pancingan Istri
Opsi kedua adalah membayar USD 3000 atau setara Rp 33 juta untuk kremasi. “Dua pilihan tidak mampu saya penuhi,” ujarnya.
Ketiadaan biaya membuat Gusti dan keluarganya memilih opsi tentang pemakaman istrinya di luar negeri. “Akhirnya keluarga sudah sip (mantap, red) dengan pilihan penguburan,” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Minta BPN Cekatan soal Sertifikasi Tanah
Sedangkan pihak keluarga berencana melangsungkan upacara ngeplugin di Perempatan Agung di Ubud. Pihak keluarga juga akan menggelar mepegat atau semacam pamitan kepada roh jenasah.
Sriani bekerja sebagai terapis spa di Nigeria sejak 2014 lalu. Seharusnya dia sudah pulang beberapa bulan lalu.
Namun, rencana pulang ke Bali tersendat karena dia belum gajian hingga lima bulan. Selama menunggu gaji cair, Sriani rupanya jatuh di kamar mandi pada Jumat lalu (1/9).
Rekan-rekan sesama warga Indonesia sempat merawat Sriani di rumah sakit setempat. Tak lama kemudian, Rabu lalu (6/9), Sriani menghembuskan nafas terakhir.(rb/dra/mus/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raisa dan Hamish Daud Memulai Bulan Madunya di Bali Â
Redaktur & Reporter : Antoni