'Dukun Politik' Wafat, Golkar Kehilangan Tokoh Pendiri

Senin, 14 Desember 2015 – 06:06 WIB
Prof Dr Suhardiman, SE. Foto/ilustrasi; Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Golkar kembali kehilangan tokoh pendirinya, Suhardiman. Tokoh pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) atau ormas pembentuk Golkar itu meninggal dunia Minggu (13/12) pukul 21.15 WIB, jelang ulang tahunnya ke-91 pada 16 Desember nanti.

Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Depinas SOKSI, M Misbakhun melalui pesan singkatnya mengatakan, saat ini jenazah almarhum Suhardiman disemayamkan di rumah duka, Jalan Kramat Batu Nomor 1 Cipete. Rencananya, almarhum akan dimakamkan siang ini.

BACA JUGA: Ketua DPRD Banten Tantang KPK

“Jenazah akan dimakamkan Senin (14/12) sekitar pukul 12.30 WIB di pemakaman keluarga Kilometer 84 Evergreen, Puncak, Bogor," katanya.

Politikus Golkar itu menambahkan, para pengurus dan pimpinan SOKSI menggelar doa dan berjaga di rumah duka. Salah satunya adalah Ketua Umum Depinas SOKSI, Ade Komaruddin.

BACA JUGA: Perpres Satgas Kelautan Dinilai Rawan Digugat

Misbakhun menambahkan, meninggalnya Suhardiman bukan hanya menjadi kehilangan besar bagi SOKSI ataupun Golkar. “Karena kami berguru banyak hal pada beliau,” tutur Misbakhun.

Suhardiman semasa hidupnya kondang dengan julukan ‘dukun politik’. Pria kelahiran Solo, 16 Desember 1924 itu dikenal lihai membaca arah politik nasional. Salah satu konsepnya adalah  pembangunan politik untuk kekuasaa, hukum dan demokrasi atau yang dikenal dengan Trisula Politik.

BACA JUGA: Puan: Tenang, Tunjangan Guru tak Akan Dihapus

Pada era 1960-an, ia mendirikan Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar untuk mengimbangi Partai Komunis Indonesia (PKI). Almarhum yang tercatat sebagai lulusan Akademi Militer tahun 1948, pensiun dengan pangkat terakhir mayor jenderal.

Pada masa Orde Baru berkuasa, Suhardiman sempat dipercaya menduduki berbagai posisi strategis. Posisi terakhirnya adalah wakil ketua Dewan Pertimbagan Agung (DPA) periode 1993-1998.

Almarhum yang meninggalkan seorang istri, tujuh anak, 12 cucu dan cicit, meraih gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sedangkan gelar doktornya di bidang ilmu administrasi niaga diraih dari Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1971.

Karier militernya juga berderet. Suhardiman mengawali kariernya militernya sebagai polisi tentara di Kediri tahun 1945.  Pada 1947, bungsu dari tujuh bersaudara itu juga pernah bergabung dengan pasukan pengawal Panglima Besar Jenderal Sudirman.   

Pendidikan luar negeri antara lain saat menimba ilmu di Fort Benning, Amerika Serikat pada 1971.  Almarhum juga pernah menjadi perwira pembantu utama Menteri Utama Ir H Juanda.

Sedangkan di SOKSI, jabatan terakhirnya adalah ketua umum dewan penasihat.  Posisi itu sudah disandangnya sejak 2005 silam.(ara/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... SIAGA: Menteri Luhut Menuju ke Kapal Perang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler