jpnn.com - MEDAN-Lima tahun bercerai dengan istri, seorang pria yang berprofesi sebagai dukun ditemukan tewas membusuk dengan posisi telungkup di kamarnya, Kamis (12/9) sore.
Penemuan jasat korban yang sering disapa Pak Iyan (55) ini sontak menggegerkan warga sekitar kontrakan korban di Pasar V, Dusun 12, Desa Tembung, Kec. Percut Sei Tuan. Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) dari lokasi, Pak Iyan baru dua tahun ngontrak rumah itu seorang diri.
BACA JUGA: Tuding Sekolah Coba Tutup-tutupi Kasus Payudara Siswi
Jenazah korban pertama sekali diketahui pemilik rumah, Supiah (48) yang curiga mencium aroma busuk yang berasal dari kontrakan korban yang berada tepat di belakang kediaman mereka.
Curiga ada yang tak beres, ibu tiga anak itu pun memberitau suaminya, Kliwon (52). Tak berapa lama, pasutri ini kembali melapor ke warga sekitar, termasuk kepala dusun setempat. Tak lama berselang, warga dan kepala desa pun mendatangi lokasi dan bersama-sama mendobrak pintu rumah korban.
BACA JUGA: Ketua RT Temukan Mayat Bayi Sudah Membusuk
Saat pintu terbuka, warga terkejut melihat mayat Pak Iyan yang sudah membusuk dengan posisi telungkup di dalam kelambu. Kliwon mengatakan, sejak Rabu (11/8) sekitar pukul 18.00 WIB ia memang sudah mencium aroma busuk di sekitar rumah korban, tapi ia tak begitu menanggapinya.
"Kemarin kami sudah cium bau busuk, tapi kami tak terlalu menanggapinya. Esoknya, bau tersebut makin menyengat, makanya kami kasih tau warga dan kepala desa. Saat kami dobrak pintu rumahnya, teryata korban sudah tewas dengan kondisi membusuk. Saat itu juga kami langsung memberitahukannya ke pihak Polsek Percut Sei Tuan dan warga sekitar," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Ditambahkan Kliwon, korban sudah 2 tahun ngontrak di rumah miliknya seorang diri. "Korban sudah dua tahun ngontrak rumah saya. Setau kami, korban berprofesi sebagai dukun, kadang datang orang-orang ke rumah itu untuk berobat, kadang juga korban dijemput dari rumahnya untuk mengobati pasiennya. Selama ini korban ramah dengan tetangga lainnya. Terakhir sekali kami bertemu dengan korban Senin malam," tambahnya.
BACA JUGA: Lerai Pertikaian, Rudi Hadisuwarno Kena Tikam
Sementara Dolah, Kepala Dusun (Kadus) Dusun 12 Desa Tembung, Kec. Percut Sei Tuan mengaku tak mengenal korban. "Korban 2 tahun ngontrak rumah tersebut, dan belum pernah melapor ke saya untuk menjadi warga kami. Saya tak kenal dengan korban. Tadi warga mendatangi saya, dan mengatakan ada mayat yang mulai membusuk. Saat itu juga kami mengecek lokasi," katanya.
Amatan wartawan di lokasi kejadian, tak lama setelah penemuan mayat tersebut, dua anak perempun korban masing-masing Dina (21) yang bekerja di PT Indofood dan Windi (19) sontak berteriak histeris melihat jenazah ayahnya. Setelah mobil ambulance tiba, mayat korban langsung dievakuasi ke Instalasi Jenazah RSU dr Pirngadi Medan untuk keperluan visum.
"Bapak ini sudah pisah sama istrinya lima tahun lalu. Tiga anaknya tinggal sama ibunya di Jl. Pukat 2, Gang Bulu Tangkis, Kel. Bantan Timur, Kec. Medan Tembung. Tapi ibu mereka sudah meninggal. Abang mereka anak pertama bernama Yunata (24) masih diperjalanan dari Batam," terang Didot (24) yang ngaku tetangga anak korban yang turut datang ke lokasi.
Kanit Reskrim Percut Sei Tuan, AKP Faidir Chaniago yang dikonfirmasi menduga korban meninggal karena sakit.
“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban, karena menurut mereka selama ini korban memang sakit-sakita. Sebenarnya, pihak keluarga menolak jenazah dibawa rumah sakit untuk dilakukan visum, dan rencananya langsung dikebumikan. Tetapi, karena kematian tersebut diketahui warga dan dilaporkan ke pihak kepolisian, kita harus mengevakuasinya dan melakukan visum," katanya. (tun/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara dan Klien Masuk Bui
Redaktur : Tim Redaksi