Dukung B20, Sinar Mas Land Gelar Seminar Nasional Bertema ESC Task Force

Jumat, 20 Mei 2022 – 21:18 WIB
Chief Risk and Sustainability Officer Sinar Mas Land Muhammad Reza Abdulmajid membuka seminar nasional bertajuk Energy, Sustainability and Climate Task Force: Transisi ke Energi Bersih untuk Mobilitas Menuju Net Zero Emission pada Jumat (20/5) di Q Big, BSD City. Foto: Humas Sinar Mas Land

jpnn.com, TANGERANG - Sinar Mas Land menyelenggarakan seminar nasional secara hybrid bertema Energy, Sustainability and Climate (ESC) Task Force: Transisi ke Energi Bersih untuk Mobilitas Menuju Net Zero Emission (NZE) pada Jumat (20/5) di Q Big, BSD City.

Seminar ini diselenggarakan untuk mendukung kegiatan The Business 20 (B20)

BACA JUGA: Yayasan Muslim Sinar Mas Land Gelar Program BBQ Bersama 50 Masjid di Balikpapan

merupakan outreach group G20 guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang.

Salah satu isu yang diangkat dalam seminar ini ialah perubahan iklim. Transisi energi untuk menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dibahas khusus dalam forum tersebut.

BACA JUGA: Gandeng NEC, Sinar Mas Land Hadirkan Papan Reklame Digital Canggih di BSD City

Lebih dari 150 peserta mengikuti seminar bergengsi ini yang terdiri atas pemerintah, badan usaha, masyarakat sipil, dan asosiasi di bidang energi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) M. Arsjad Rasjid P. M. menjelaskan, Indonesia bertekad mendukung inisiatif memerangi perubahan iklim global dengan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau bahkan lebih cepat.

BACA JUGA: Pimpin Pertemuan TF ESC B20, Dirut Pertamina Ajak Peserta Bekerja Sama Lakukan Hal Ini

Indonesia kaya akan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti energi surya, pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, dan angin yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan target net zero emisi.

Namun, kendala terbesar yang sering dihadapi ialah pendanaan dan teknologi.

Kerja sama dan kemitraan antarpublik dan swasta dapat menjadi kunci dalam menghadapi kedua tantangan.

"Pemberian insentif seperti pajak dan tarif penting untuk mengakselerasi pemberdayaan EBT di Indonesia dengan membuat EBT kompetitif dibandingkan dengan energi fosil dan membentuk pasar yang menarik bagi investor,'' ungkapnya.

B20 Chair dan WKU Koordinator Kadin Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, transisi energi bukanlah proses yang sederhana dan singkat.

Hal itu harus dilakukan secara berkeadilan dan teratur. G20 harus mendukung proses transisi ini dengan mempercepat transisi penggunaan energi dari fosil ke energi terbarukan.

Selain itu, memastikan transisi berkeadilan dan terjangkau bagi negara berkembang dan meningkatkan ketahanan energi.

"Dukungan untuk peningkatan akses, keterjangkauan dan penggunaan teknologi energi terbarukan tidak hanya diperlukan perusahaan besar, tetapi juga rumah tangga dan UMKM," ungkapnya.

Deputy Chair Energy Sustainability and Climate (ESC) Task Force B20 Agung Wicaksono mengatakan, elektrifikasi, pembangkitan berbasis energi terbarukan, dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi.

Menurut dia, investasi dalam teknologi dan sektor terkait transisi energi makin meningkat.

Salah satu pilar teknologi yang diyakini akan berperan besar dalam transisi energi adalah kendaraan listrik sebagai transportasi rendah emisi.

Hal ini sejalan dengan salah satu prioritas rekomendasi kebijakan ESC Task Force, yaitu percepatan transisi energi berkelanjutan dengan menurunkan intensitas karbon.

Karena itu, forum ini penting untuk berbagi wawasan tentang langkah prioritas mempercepat transisi ke penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan.

"Dengan sektor publik dan swasta untuk mempercepat penyebaran Kendaraan Listrik dan ekosistemnya di Indonesia," katanya.

Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja mengungkapkan, Sinar Mas Land dan BSD City merasa bangga dan terhormat menjadi tuan rumah dalam acara ini.

Isu yang dibahas dalam forum B20 selaras dengan visi Sinar Mas Land dalam membangun kehidupan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.

Sinar Mas Land berupaya menghadirkan lingkungan hidup yang sustainable dan menjadi pionir cityscape yang berkelanjutan dari hulu ke hilir.

Taman-taman kota, streetscape, gedung perkantoran, hingga produk residensial dan komersial menghadirkan lingkungan yang nyaman untuk masyarakat.

Sinar Mas Land juga mentransformasikan salah satu proyek township, yakni BSD City.

 Ekosistem smart digital cities ini memanfaatkan teknologi sebagai jembatan untuk menuju lingkungan yang lebih baik.

Seminar nasional tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari pimpinan institusi dan perusahaan terkemuka.

Misalnya, Direktur Panas Bumi, Kementerian ESDM Harris, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dan Deputy Chair Energy, Sustainability and Climate Task Force B20 Agung Wicaksono.

Diharapkan, semua pelaku produsen dan pengguna energi yang didukung pemerintah bersama-sama melakukan akselerasi menuju penggunaan energi terbarukan.

Meski begit, mereka tetap memperhatikan aspek daya beli, teknologi, pembiayaan, dan penyerapannya menuju NZE 2050.

Sejumlah rekomendasi dari seminar ini akan menjadi pertimbangan dalam formulasi rekomendasi kebijakan di dalam B20 untuk disampaikan pada forum G20 yang berlangsung di Bali pada November 2022.

Kegiatan seminar nasional ini bersamaan dengan peresmian uji coba kendaraan listrik tanpa awak pertama di Indonesia.

Inovasi ini merupakan salah satu langkah konkret Sinar Mas Land dalam mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan di BSD City. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler