Dukung BTN Perbanyak Perumahan, Politikus Demokrat Dorong Perpanjangan Relaksasi Kredit

Selasa, 23 Mei 2023 – 13:01 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil DKI Jakarta II Melani Leimena Suharli saat sosialisasi BUMN bertajuk "Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan" bersama BTN di Jakarta, pada Senin (22/5). Foto: dokumentasi Fraksi Demokrat DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Dapil DKI Jakarta II Melani Leimena Suharli mendorong pemerintah untuk memperpanjang kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit POJK 48/POJK.03 Tahun 2020.

POJK itu mengatur tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 khususnya relaksasi bagi Sektor Perumahan.

BACA JUGA: Raih 10 Penghargaan, Layanan BTN Syariah Dinilai Memuaskan

Menurut dia, masyarakat sangat membutuhkan keringanan dalam pemenuhan kebutuhan rumah.

Hal ini diungkapkan Melani saat sosialisasi BUMN bertajuk "Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan" bersama BTN di Jakarta, pada Senin (22/5).

BACA JUGA: KSP Moeldoko soal Kasus Korupsi Johnny Plate, Begini

"Kami mendukung relaksasi POJK 48/POJK.03 Tahun 2020 untuk sektor perumahan diperpanjang. Hal ini penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan," ujar Melani Suharli dalam keterangannya, Selasa (23/5).

Menurut anggota Fraksi Partai Demokrat ini, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit akan memberikan kepastian bagi perbankan maupun pelaku usaha dalam menyusun rencana bisnis terkait penyediaan perumahan rakyat.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Tidak Menyangka Syekh Panji Pendiri Ponpes Al Zaytun Jago Bahasa Mandarin

Dalam pemenuhan perumahan rakyat ini, peran aktif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sangat penting terutama pada sektor pembiayaan rumah rakyat.

"Peran tersebut perlu didukung berbagai stakeholder termasuk Komisi VI DPR, agar Bank BTN bisa lebih besar lagi dalam membiayai rumah rakyat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata dia.

Melani menuturkan backlog perumahan saat ini cukup tinggi, yakni mencapai 12,7 juta unit kebutuhan rumah rakyat.

Untuk itu, DPR akan mendukung dengan menerbitkan berbagai regulasi agar sektor pembiayaan perumahan bisa tumbuh.

Sebab, dampak langsung dari sektor perumahan akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya.

"Selain mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sektor perumahan juga menyerap sekitar 500 ribu tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100 ribu unit rumah," tambahnya.

Selain mendorong perpanjangan relaksasi restrukturisasi kredit, Melani juga meminta kepada pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait pembangunan perumahan untuk mendukung gerakan masyarakat mudah punya rumah seperti memberikan kemudahan perizinan. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler