jpnn.com - JAKARTA - Calon wakil presiden pendamping Joko Widodo, Jusuf Kalla memastikan tidak ada anggota tim pemenangannya maupun dari kader partai pengusung yang bertugas mematai-matai masjid untuk mengantisipasi kampanye hitam. Pria yang dikenal dengan inisial JK itu menegaskan, fakta yang ada adalah agar pihak yang tahu ada kampanye hitam dengan menggunakan masjid untuk melapor.
“Tak benar ada intel-intelan masjid. Kalau itu ada, saya yang pertama marah,” kata JK saat ditemui dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Senin (2/6) petang.
BACA JUGA: KPK Minta Masyarakat Aktif Informasikan Harta Capres-Cawapres
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 yang kini memimpin Dewan Masjid Indonesia itu menambahkan, dirinya sudah mendengar kabar yang menyebut tim pemenangannya berupaya memata-matai masjid. Namun, kata JK, yang terjadi justru salah persepsi terhadap pernyataan anggota tim pemenangannya, Eva Kusuma Sundari.
JK menjelaskan, Eva hanya membuat pernyataan yang isinya menyarankan pihak-pihak yang mengetahui adanya kampanye hitam di masjid untuk melapor. “Bahwa ada laporan dari jemaah masjid di Jakarta Timur tentang ada yang memakai mesjid untuk kampanye hitam. Karena itu dia (Eva, red) mendorong agar jemaah mesjid yang tahu pembicaraan atau khotbah yang melanggar hukum, silahkan menyampaikan ke pengurus mesjid,” ucap JK.
BACA JUGA: Relawan Sodorkan Klaim Dirikan Ribuan Posko untuk Prabowo-Hatta
Mantan Ketua Umum Golkar itu menganggap langkah melaporkan kampanye hitam lebih baik daripada main hakim sendiri. “Ya kan kalau begitu bagus. Karena saya saja ketua dewan mesjid tak berani bicara yang melanggar hukum di mesjid. Jadi diminta agar jamaah masjid yang mendengarnya supaya menyampaikan ke pengurus mesjid bahwa itu keliru,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Presiden Kecam Aksi Intoleransi di Yogyakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Bingung, Orang Indonesia Nrimo atau Bloon
Redaktur : Tim Redaksi