Dukung Gaya Hidup Sehat dengan Cara Sederhana ini

Sabtu, 23 Desember 2017 – 04:34 WIB
Pilih minyak goreng yang tidak banyak menempel di makanan saat digoreng untuk menghindari berbagai macam risiko penyakit. Foto IST

jpnn.com - Saat memasak, minyak goreng menjadi salah satu bahan utama yang wajib tersedia di dapur. Apalagi pada sajian lauk nusantara yang pasti ada minimal satu lauk yang digoreng atau ditumis.

Selain itu minyak goreng yang melalui 2x proses penyaringan dan memiliki manfaat seperti vitamin A juga banyak tersedia di berbagai merek minyak goreng.

BACA JUGA: BFI Run 2018 Targetkan 6 Ribu Peserta

Hal ini membuat SunCo sebagai produsen minyak goreng ternama di Indonesia fokus memproduksi minyak goreng berkualitas dengan melalui 5 tahapan proses yakni, 3 kali proses pemurnian, dan 2 kali proses penyaringan agar menghasilkan minyak yang bening, tidak cepat menghitam, tidak mudah beku, dan karakternya seperti air.

Sehingga saat dipakai untuk menggoreng atau menumis menghasilkan makanan yang gurih, rasa gorengan yang crispy, dan sedikit yang menempel di makanan.

BACA JUGA: Satgas Pangan Bongkar Home Industry Abon Sapi Dioplos Daging Ayam

Menurut Dr. Reisa Broto Asmoro untuk meminimalkan resiko berlebihan penggunaan minyak goreng maka harus diantisipasi saat menggoreng dengan jumlah takaran yang tidak terlalu banyak.

“Konsumen perlu tahu minyak goreng baik itu seperti apa. Pertama, dipastikan terbuat dari bahan yang berkualitas bukan dari bahan yang berbahaya untuk tubuh. Kedua, memiliki titik didih yang tinggi sehingga kalau digunakan untuk menggoreng tidak mudah mengalami oksidasi. Ketiga, berwarna bening tidak cepat menghitam sehingga meminimalkan resiko kanker," tutur Dr Reisa.

BACA JUGA: 15 Ton Minyak Goreng Disita Polisi

Kemudian tidak mudah beku yang menandakan bahwa kandungan asam lemak jenuhnya rendah sehingga bisa meminimalkan peningkatan kolesterol jahat yang bisa beresiko buruk bagi tubuh.

"Lalu terakhir, karakternya harus seperti air, yaitu tidak lengket dan mudah mengalir, tentunya yang harus dikiiitt nempel di makanan, karena apabila terlalu menyerap di makanan bisa menimbulkan resiko obesitas dan penyakit lainnya,” ujar dokter yang menjadi host acara Dr. OZ Indonesia ini.

Tidak hanya mengetahui seperti apa ciri-ciri minyak goreng baik, namun masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana cara memakai minyak goreng yang benar saat memasak.

Sebagai seorang ahli gizi, Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan, salah satu kebiasaan yang salah saat memasak menggunakan minyak goreng adalah menggunakannya secara berulang-ulang hingga minyak berubah warna.

“Saat memanaskan minyak goreng dengan suhu tinggi dan digunakan secara berulang akan mengakibatkan minyak mengalami kerusakan karena adanya oksidasi yang membuat makanan menjadi bau tengkik, berubahnya komposisi pada asam lemak tidak jenuh, berubahnya warna minyak, dan jumlah minyak lebih banyak terserap dalam makanan,” ungkapnya.

Untuk itu, penggunaan minyak goreng baik SunCo menjadi pilihan tepat bagi masyarakat Indonesia karena dapat mengurangi jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh.

“Minyak goreng yang baik adalah terlihat jernih dan bening, memiliki aroma yang khas, semakin rendah jenis lemak jenuhnya maka semakin sehat. Hal ini dapat dideteksi dari kondisinya yang tidak mudah beku, teksturnya tidak terlalu kental tapi bening seperti air,” jelasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler