Dukung Gerakan Literasi Nasional, Pos Indonesia Gratiskan Biaya Kirim Buku

Sabtu, 17 Juni 2017 – 15:26 WIB
PT Pos Indonesia mendukung Gerakan Literasi Nasional. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Literasi Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 adalah program untuk lebih meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang saat ini masih sangat rendah.

Selain itu, gerakan tersebut juga merupakan salah satu cara pemerintah untuk menangkal berita negatif, provokatif maupun hoaks.

BACA JUGA: Hina Presiden dan Kapolri, Muhammad Said Dibekuk Bareskrim

"Masyarakat jarang mau baca. Akibatnya mudah sekali mendapatkan informasi negatif, hoaks, dan konten lainnya tanpa lebih dahulu melakukan verifikasi kepada sumber yang sahih. Literasi ini sangat perlu terutama untuk masyarakat dengan level yang harus lebih ditingkatkan lagi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Pos Jakarta Timur, Sabtu (17/6).

"Ayo donasikan bukumu. Dengan semakin banyak membaca, baik buku, koran atau dari informasi yang sahih lainnya, hal ini sekaligus untuk menangkal peredakan konten negatif atau hoaks yang kian hari kian menghawatirkan. Kami juga melakukan kerja sama dengan MUI, Mapindo dan lainnya untuk mencegah ini," tambah Rudiantara.

BACA JUGA: Inikah Tokoh yang Berpeluang Jadi Pesaing Jokowi pada Pilpres 2019?

Sebelumnya, saat bertemu pegiat literasi nasional, Presiden Joko Widodo

telah memerintahkan PT Pos Indonesia untuk membantu mendistribusikan buku-buku yang telah terkumpul dan mengirimkannya kepada pegiat Ayo Baca Buku di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Ketua Almisbat Dairi Daftar Balon Wakil Bupati via PDIP

Alasan Jokowi memilih Pos Indonesia adalah jangkauan yang mencapai seluruh pulau-pulau tanah air.

"Drop saja ke Kantor Pos. Biar kami nanti yang akan mengantar ke tujuannya," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono.

Gilarsi menambahkan, hingga kini semua biaya pengiriman ditanggung oleh Pos Indonesia.

Namun, jika nantinya ada effect cost yang signifikan memengaruhi botom line Pos, tentu pihaknya akan berbagi dengan BUMN besar lainnya.

"Sementara ini kami mengalir dulu. Tapi jika nanti memengaruhi effect cost, kami akan share dengan BUMN besar lainnya seperti Pertamina, PLN dan bank-bank BUMN serta BUMN lainnya. Pastilah mereka willing dalam mencerdaskan bangsa. Pasti adalah yang bersedia dan juga peduli," ujar Gilarsi.

"Kami di Pos tidak perlu mempertanyakan (masalah biaya pengiriman). Kami paham Indonesia butuh ini. Gerakan ini seharusnya telah berlangsung puluhan tahun lalu. Meski terlambat namun gerakan semacam ini memang harus dilakukan. Targetnya semakin banyak anak Indonesia di bawah 15 tahun yang gemar membaca,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Tompi yang didaulat untuk memberi testimoni menceritakan kenangan pahitnya saat menjalani masa kecil di Provinsi  Aceh. Dia kerap disuruh ibunya untuk membeli bumbu dapur.

Meski jarak warung dari rumahnya hanya lima menit, namun artis yang juga berprofesi sebagai dokter itu mengaku perlu waktu 45 menit untuk membeli cabai dengan bungkus koran itu.

Bahkan, saudara yang lain harus menyusulnya untuk membawa cabai pesanan ibunya.

"Ya korannya saya baca, jadi beli cabainya lama. Saya merasakan membaca itu manfaatnya sangat besar terutama untuk anak-anak. Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengirimkan buku setiap tanggal 17," kata Tompi.

Dia menambahkan, gerakan itu sangat bermanfaat, terutama untuk anak-anak di luar Jawa. Tompi juga berjanji mengirimkan buku untuk anak-anak.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Sekretaris Badan Usaha Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga menjabat sebagai Komandan (GLN) Ilza Mayuni, Dewan Komisaris PT Pos Indonesia Karyono Supomo, jajaran direksi PT Pos Indonesia, Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia, dan pegiat literasi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Kasih Kuis Berhadiah Sepeda, Pak Jokowi Berpesan...


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler