Dukung Investasi Rempang Eco City, HIPMI Pastikan Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Rabu, 18 Oktober 2023 – 21:05 WIB
Kawasan pariwisata Pulau Rempang. Foto: Dok. Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Fathul Nugroho mengatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan proyek Rempang Eco City.

Pasalnya, terdapat banyak manfaat yang akan dirasakan oleh Indonesia, khususnya warga di Pulau Rempang.

BACA JUGA: Dukung Rempang Eco City, Warga Ikhlas Bergeser Demi Ekonomi Lebih Baik

Menurut dia, dengan nilai investasi mencapai Rp 381 triliun berpotensi menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Nilai investasinya mencapai Rp 381 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu orang. Ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi kita," kata Fathul pada Rabu (18/10).

BACA JUGA: 400 Kepala Keluarga di Pulau Rempang Setuju Direlokasi

Menurut Fathul, warga Pulau Rempang yang terkena dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City untuk tidak khawatir dengan kompensasi yang diberikan pemerintah karena melalui Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan perhatian serius kepada warga Rempang sebagaimana yang telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) soal ganti rugi hak warga Rempang yang terkena dampak investasi.

Bahan, lanjut Fathul, keseriusan pemerintah kepada warga Rempang terlihat dari langkah-langkah konkret Menteri Bahlil yang terus melakukan pendekatan dengan warga dengan cara melakukan kunjungan berulang kali ke Pulau Rempang.

BACA JUGA: DPR Apresiasi Langkah Menteri Bahlil Tangani Masalah Rempang

"Kami mengapresiasi Menteri Bahlil yang telah beberapa kali turun secara langsung ke Pulau Rempang untuk melakukan pendekatan secara humanis ke warga untuk secara sukarela bergeser ke lokasi baru yang disediakan oleh pemerintah,” ucapnya.

Menurut Fathul, sudah saatnya warga Pulau Rempang bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sebab, realisasi investasi dari perusahan Xinyi Glass Holdings Ltd dan PT Makmur Elok Graha menjadi penting dalam menjaga momentum investasi dan industrialisasi yang sedang tinggi di Indonesia.

“Juga kepercayaan investor luar negeri untuk berinvetasi di Indonesia. Kondusifitas ini perlu dijaga, karena kita juga berkompetisi dengan negara lain dalam menarik FDI," ungkap Fathul.

Fathul berharap pemerintah maupun investor harus menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam melakukan relokasi kepada warga.

"Harus diciptakan juga persepsi bahwa yang namanya investasi dan pembangunan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat terdampak, tidak justru sebaliknya malah memarginalkan mereka,” kata Fathul.

Fathul menyebut HIPMI siap berkolaborasi dengan pemerintah dan juga investor di Pulau Rempang.

Salah satu bentuknya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan bagi warga terdampak, baik berupa pelatihan usaha perikanan budi daya dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan bagi warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan. Maupun bentuk pelatihan wirausaha lainnya yang akan disesuaikan dengan kebutuhan warga melalui need assessment analysis sebelum kegiatan dilakukan.

Sebab, selama masa tinggal sementara, warga tetap membutuhkan penghasilan yang mencukupi kehidupan sehari-hari, dengan menjadi wirausaha diharapkan dapat menggantikan penghasilan mereka yang hilang setelah relokasi.

"HIPMI merupakan ekosistem pengusaha muda dengan bidang usaha anggotanya terdiri dari berbagai sektor, sehingga HIPMI diyakini mampu memberikan bekal pelatihan usaha yang mumpuni bagi warga Pulau Rempang, termasuk generasi mudanya,” pungkas Fathul.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler