jpnn.com, JAKARTA - Dukungan Super Bubur dari Mayora terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui inovasi program Gerakan Edukasi Gizi dan Makan Bubur Bergizi untuk Pencegahan Stunting (Gema Bugizi Penting).
Melalui program ini, Super Bubur berkontribusi membantu mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada balita dan anak-anak yang tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah.
BACA JUGA: Cegah Stunting, IRRA Sediakan Ratusan Ribu Alat Antropometri Set
Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%.
Angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% sementara standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20%.
BACA JUGA: Data Desa Presisi Bakal Bantu Wukisari Terbebas dari Stunting
Peran Super Bubur dalam mendukung Gema Bugizi Penting mendapat apresiasi, dengan meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023.
"Gema Bugizi Penting merupakan Gerakan Edukasi Gizi Seimbang disertai makan bubur bergizi di 100 Posyandu, PAUD dan taman kanan-kanak dalam upaya perbaikan gizi dan cegah stunting,” ujar Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, dalam keterangannya, Rabu (2/8).
BACA JUGA: Muhadjir Effendy Sebut Perguruan Tinggi Berperan untuk Menekan Stunting
Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk ikut memberikan kontribusi, bahkan menjadi teladan, dari mulai institusi pemerintahan, kalangan industri, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Melalui program ini, dilakukan sosialisasi pentingnya sarapan dan kudapan sehat dengan bubur, telur, sayur, yang bergizi sebagai salah satu bagian dari pesan Gizi Seimbang kepada dosen dan mahasiswa, ibu Balita, balita (1-4 tahun), kader posyandu, guru PAUD dan TK.
Selain sosialisasi, kegiatan ini disertai sarapan atau makan kudapan sehat bersama Super Bubur Ayam dan Super Bubur Buryam, pemantauan status gizi (berat dan tinggi badan) terhadap anak/balita serta ibu sebagai bagian dari perilaku gizi seimbang dan hidup sehat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023 meliputi 100 Posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Tangerang.
Target utama program ini mencakup 2.500 Ibu-ibu, dan 2.500 Balita/Anak. Sementara itu, target antara adalah mahasiswa, dosen, kader posyandu, guru PAUD & TK.
M.T Assyaukani, Marketing Director Super Bubur menambahkan selain sehat dan bergizi karena terbuat dari beras asli dan mengandung berbagai vitamin serta tanpa bahan pengawet.
"Kami juga memastikan agar Super Bubur tetap disukai oleh masyarakat, karena memiliki cita rasa tradisional, seperti kuah soto dan kuah kari serta dilengkapi bahan-bahan pelengkap lainnya," tuturnya.
Produk ini sekaligus menjadi jawaban bagi para ibu yang sering khawatir terhadap kegemaran anak-anak mengonsumsi makanan instan yang dianggap kurang sehat terutama buat pencernaan.
"Super Bubur juga sudah mendapatkan sertifikasi halal Indonesia,” ujar Assyaukani. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh