Dukung Pengusutan Mafia Haji Non Kuota

Senin, 31 Oktober 2011 – 07:57 WIB

JAKARTA - Beberapa saat sebelum keberangkatan perdana calon jamaah haji (calhaj) Indonesia ke tanah suci, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) sudah memperkirakan jika ada sejumlah haji nonkuota yang gagal berangkatPerkiraan ini tidak meleset setelah muncul kabar calhaj nonkuota Pasuruan, Jatim gagal berangkat ke tanah suci

BACA JUGA: Pemulangan TKI Overstayed Dipecah



Kepada tim Media Center Haji (MCH) Humas Kemenag Sabtu malam waktu Saudi atau Minggu dini hari waktu Indonesia barat, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengaku geram terhadap tindakan para mafia dibalik keberangkatan calhaj non kuota
Mafia ini mendapat kecamaan meskipun calhaj berhasil tiba di tanah suci

BACA JUGA: KPK Bidik Kasus Kemendiknas, Nazaruddin Bingung

Apalagi saat calhaj akhirnya apes karena gagal berangkat.

"Saya sangat prihatin saat melihat mereka sudah membayar penuh biaya yang diminta oleh penyelenggara haji
Namun tiba-tiba mereka gagal berangkat," tandas pria yang akrab disapa Gus Ipul itu

BACA JUGA: Pusat Tangguhkan Rekrut CPNS Baru

Dia memintah supaya calhaj nonkuota yang gagal berangkat tadi melaporkan ulah penyelenggara ke polisi karena telah merugikanRata-rata, tarif haji nonkuota ini dipatok Rp 70 juta per kursi.

Mantan Menteri Pembangunan Dearah Tertinggal (PDT) itu menjelaskan, penyelenggaraan haji sudah jelas diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2008Dalam UU itu sudah jelas jika seluruh penyelenggaraan haji dalam koordinasi Kemenag"Jika ada pihak yang memberangkatkan jamaah tanpa seizin Kemenag jelas hal itu merupakan pelanggaran hukumHarus ditindak," papar Gus Ipul

Menurut Gus Ipul, aparat kepolisian tidak boleh berpangku tangan melihat fenomena haji nonkuota atau sering disebut haji sandal jepit iniDia mengatakan, aparat berwajib harus pro-aktif turun ke lapangan menggali informasi dari masyarakat yang telah menggunakan atau ditipu mafia haji nonkuota"Peristiwa di Pasuruan, tidak menutup kemungkinan terjadi di kota-kota lain di Jawa Timur," paparnya.

Selain mengritik kelemahan pengawasan hukum, Gus Ipul juga menyentil pemerintah terkait terus maraknya haji nonkuota iniDia mengatakan, munculnya fenomena haji sandal jepit ini merupakan contoh nyata betapa tingginya minat masyarakat untuk pergi hajiSayangnya, minat ini tidak mendapat respon baik oleh pemerintah dengan menerapkan sistem pembagian kuota yang terbatas.

Dia mengatakan, tahun ini kuota haji Jatim hanya 35 ribuPadahal, peminatnya bisa berlipat-lipat dari kuota tadiAkibatnya, panjang daftar tunggu atau waiting list di jatim mencapai sepuluh tahunan.

Ada gula ada semutTingginya minat berhaji dan panjangnya daftar tunggu kuota pemerintah, dimanfaatkan oleh mafia haji nonkuotaDia tidak memungkiri jika keberangkatan haji nonkuota ini tidak terlepas dari visa haji yang disediakan oleh Kedubes Arab Saudi di Jakarta

"Kami berharap kepada Kemenag berkoordinasi dengan Kedubes Arab SaudiVisa yang keluar harus sesuai dengan jumlah kuota resmi," tandasnyaSelain itu, koordinasi untuk terus melobi supaya Saudi menambah kuota nasional untuk Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, Kasi Pengendalian Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Cecep Nursyamsi sampai Jumat lalu (28/10) sudah ada 16 kedatangan penerbangan yang mengankut 1.330 calhaj nonkuota melalui Bandara Internasionl King Abdul Azis JeddahMereka kerap membuat repot petugas di Saudi karena sering diterlantarkan biro penyelenggara haji masing-masing(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kada Berkasus Jadi Mesin ATM Para Penyidik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler