jpnn.com, TARAKAN - Ratusan mahasiswa dari sebelas lembaga kemahasiswaan menggelar aksi di halaman Grand Tarakan Mall (GTM), Minggu (26/3).
Di antaranya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan-Tarakan, STIMIK PPKIA, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tarakan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Orang Indonesia (OI), dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nunukan (IPMKN).
BACA JUGA: Bukannya Kuliah, Dua Mahasiswa Malah Pesta Ganja
Mereka menyuarakan dukungan terhadap perjuangan para petani Kendeng yang mempertahankan tanahnya dari proyek penambangan pabrik Semen Indonesia.
Berdasarkan pantauan Radar Tarakan, sejak pukul 14:00 Wita, massa mewarnai aksi solidaritas dengan melakukan orasi.
BACA JUGA: Ada Persaingan Bisnis di Balik Petani Menyemen Kaki?
Selain itu, ada juga yang nekat mengecor kaki sebagai bentuk keprihatinan terhadap perjuangan almarhumah Patmi.
Salah satu simpatisan yang ikut mengecor kaki adalah M Syafril (21).
BACA JUGA: MPR: Pancasila Mengajarkan Musyawarah, Bukan Main Gusur
“Demi perjuangan petani Kendeng, almarhumah Ibu patmi, kami rela untuk merasakan sakitnya mengecor kaki demi hak-hak para petani,” ujarnya kepada Radar Tarakan, Minggu (26/3).
Sementara itu, koordinator aksi damai Hageng (35) mengatakan, aksi menyemen kaki merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Kendeng yang melakukan hal serupa di depan Istana Negara.
”Warga Kendeng membutuhkan dukungan luas, bagi kami para mahasiswa sangat penting berperan aktif mendukung perjuangan rakyat mempertahankan kedaulatan hak,” ungkap Hageng.
Dia menambahkan, jumlah mahasiswa yang ikut tergabung dalam aksi solidaritas ini kurang lebih ada sekitar seratus orang.
“Ada empat pria yang rela dan mau mengecorkan kakinya demi membela para kaum petani di sana dan juga para petani ini masih berjuang di halaman Istana Negara,” jelasnya. (Eru)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Kesehatan Para Petani Kendeng Harus Diperhatikan
Redaktur & Reporter : Ragil