jpnn.com, JAKARTA - Meninggalnya Patmi, petani perempuan asal Kendeng yang menyemen kaki karena menolak pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, menimbulkan keprihatinan mendalam. Pemerintah harus memperhatikan terhadap kondisi kesehatan para petani.
Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati mendorong Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemantauan secara kontinu terhadap kesehatan warga.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Fasilitasi Demonstrasi Warga Kendeng
"Pemantauan kesehatan oleh kementerian kesehatan ini penting dilakukan," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/3).
Politikus PPP itu juga meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memastikan keperluan domestik perempuan peserta demonstrasi. Ia berharap persoalan domestik kaum perempuan dari Kendeng tetap menjadi perhatian.
BACA JUGA: Kematian Patmi Harus Jadi Perhatian Peserta Aksi
Selain itu, Okky mendorong Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise untuk hadir di tengah-tengah demonstran yang dilakukan oleh ibu-ibu dari Kendeng. Itu sebagai bentuk komitmen kehadiran negara terhadap penguatan perempuan.
"Kehadiran kedua pejabat tersebut memberi pesan penting bahwa negara memiliki kepedulian terhadap perempuan khususnya demonstran dari Kendeng," tuturnya.
BACA JUGA: Pesan Patmi Petani Kendeng Buat Anaknya....
Menurutnya, ada pesan penting untuk diperhatikan semua pihak terkait aksi petani perempuan Kendeng. "Aksi yang dilakukan oleh kaum perempuan ini memberi pesan penting bahwa perempuan sangat peduli dengan persoalan sosial kemasyarakatan di sekitarnya," pungkas Okky.
Seperti diberitakan sebelumnya, penolakan berdirinya pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah terus bergulir. Jumat (17/3), setidaknya 50 petani asal pegunungan Kendeng menggelar aksi di depan Istana Presiden, tepatnya di kawasan pintu barat Silang Monas.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepenggal Kisah Patmi, Kartini Kendeng Menyemen Kaki
Redaktur : Tim Redaksi