jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinilai pantas memimpin konsolidasi aset BUMN Geothermal.
Menurut Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, pengembangan panas bumi memiliki karakter yang sama dengan migas, di mana kunci keberhasilan adalah kemampuan eksplorasi di hulu.
BACA JUGA: Dituding Pelakor, Pesinetron Cantik ini Didepak dari Brand Ambassador Produk Kecantikan
“Jadi kapabilitas dan karakteristiknya sama seperti yang dilakukan Pertamina sebagai perusahaan induk PGE. Makanya, PGE sangat layak menjadi induk holding BUMN Geothermal. Kami sangat mendukung,” tegas Faisol.
Selain itu, PGE juga memiliki catatan kinerja baik dan berpengalaman luas.
BACA JUGA: Restrukturisasi Dinilai Bakal Tingkatkan Kinerja Pertamina
Dengan begitu, diyakini PGE mampu memimpin konsolidasi aset dari BUMN lain, yaitu PT PLN Gas & Geothermal (PLN G&G) dan PT Indonesia Power.
“PGE sudah berpengalaman hampir 50 tahun dalam pengelolaan panas bumi. Apalagi, saat ini total kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE adalah 1.877 MW atau sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia,” kata Faisol.
BACA JUGA: Kominfo Gelar Coaching Pembuatan Konten TikTok
Sebagai pioner pengelolaan panas bumi di Indonesia, PGE telah melakukan pengusahaan panas bumi sejak 1974, mulai hulu sampai hilir.
Dengan potensi dan pengalaman besar itulah, lanjut Faisol, diharapkan PGE bisa memimpin Konsolidasi aset Geothermal dengan baik.
Dengan begitu, diharapkan bisa meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi hingga dua kali lipat dari saat ini.
Yaitu, dari 1,2 gigawatt (GW) menjadi 2,5 GW dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Tujuan proses ini untuk mengembangkan panas bumi di Indonesia. Dan kami yakin, sebagai konsolidator, PGE bisa mengemban misi tersebut,” kata Faisol.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy