jpnn.com, JAKARTA - PT Solder Tin Andalan Indonesia atau disebut STANIA, perusahaan afiliasi Arsari Tambang yang bergerak di bidang Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan Besi dan Perdagangan Besar, resmi dibangun di Batam, Kepulauan Riau ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama, Jumat (10/5).
Komisaris Utama PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo menyebut hadirnya PT Solder Tin Andalan Indonesia adalah bentuk komitmen dukungan terhadap pemerintah dalam program hilirisasi mineral timah.
BACA JUGA: Yayasan Arsari Resmikan Pusat Penelitian Majapahit di UGM
Hal tersebut bertujuan agar dapat meningkatkan nilai tambah komoditas, memperkuat infrastruktur industri dalam negeri, serta meningkatkan peluang usaha di Indonesia dengan tersedianya lapangan pekerjaan baru.
"Saya kira sebagaimana diketahui media bahwa program hilirisasi dimulai sebetulnya cukup lama dan memang betul betul adalah suatu program inti daripada pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin," kata Hashim.
BACA JUGA: Yayasan Arsari Djojohadikusumo Siap Beli Artefak yang Hilang
Hashim menjelaskan, PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah yang memiliki bentuk bervariasi mulai dari solder wire hingga solder paste.
Dengan sistem produksi low carbon emission yang memanfaatkan bahan baku timah ingot, yang juga diproduksi dengan menggunakan sistem rendah karbon dari Arsari Tambang, PT Solder Tin Andalan Indonesia akan menjadi salah satu penyedia produk-produk solder utama dan terbaik di dunia yang mendukung industrialisasi Indonesia dan menjadi salah satu pemasok solder terpercaya.
BACA JUGA: Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
"Ini gunanya adalah untuk alat alat elektronik misalnya untuk mobil-mobil listrik, telepon genggam apakah, alat-alat televisi maka lebih baik bisa juga untuk radio. Segala hal elektronik itu perlu solder timah," kata Hashim.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia Aryo Djojohadikusumo menjelaskan, perusahaan ini ditargetkan dapat membawa omzet hingga Rp 1,2 triliun pertahun dan nilai investasi awal pembangunan pabrik mencapai Rp 100 miliar.
“Pasar yang mungkin kita bisa dapat mungkin sampai 16 ribu ton solder per tahun dengan omset Rp1,2 triliun. Ini target kami ketika perusahaan ini sudah mulai beroprasi di Kota Batam,” katanya.
Dia menerangkan untuk saat ini banyak timah dari Indonesia yang diekspor ke negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa dan China.
Selain memproduksi solder secara efisien dengan menggunakan proses produksi, sistem, dan bahan baku yang rendah emisi karbon, PT STANIA juga menerapkan standar international ISO 9001 pengendalian mutu, standar internasional ISO 14001 pendekatan terstruktur untuk perlindungan lingkungan, standar internasional ISO 50001 terkait energi, dan standar internasional ISO 45001dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dalam pengelolaan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan operasionalnya secara berkelanjutan.
Serta membangun kapasitas personel yang berkualitas sehingga setiap karyawan memiliki kompetensi di bidangnya dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan