jpnn.com - TOKOH Kota Tasikmalaya angkat bicara soal usulan penggratisan raskin. Mereka sepakat jika beras untuk rakyat miskin itu digratiskan.
"Saya yakin pemkot mampu menggratiskan raskin. Asalkan ada niat dan kemauan,salah satunya dengan melakukan efisiensi anggaran," ujar Ketua PD Muhamaddiyah Kota Tasikmalaya Iip Syamsul Arif saat dihubungi Radar (grup JPNN), (8/11).
BACA JUGA: Selamatkan Adik, Gadis Cilik Terbakar
Penggratisan raskin, kata Kang Iip, begitu dia disapa, tergantung Wali Kota Drs Budi Budiman sebagai pemangku kekuasaan. Budi bisa mengeluarkan kebijakan penggratisan raski demi membantu mensejahterakan masyarakat. "Kalau memang untuk gratis sulit. Minimal pemkot harus mensubsidi raskin tersebut, namun tetap dengan kualitas terbaik," sarannya.
Terpisah Ketua PC NU Kota Tasikmalaya KH Didi Hudaya mendukung usulan menggratiskan raskin, karena setidaknya hal itu bisa mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu.
BACA JUGA: Dua Pendaki Semeru Hilang
"Kalau untuk kemaslahatan umat, saya mendukung raskin itu digratiskan saja. Asal sasaran penerimanya tepat," ujarnya kiai kharismatik ini.
Kata KH Didi memang sudah seharusnya raskin digratiskan sehingga tidak menjadi beban bagi warga miskin untuk membeli beras. "Ini masalahnya ada tidak keberpihakan pemkot dalam mengeluarkan kebijakan populis untuk mengayomi masyarakt kecil," tuturnya.
BACA JUGA: Lima Desa Terancam Longsor
Apalagi, kata KH Didi, sesuai bunyi Undang-Undang 1945 Pasal 34 menyebutkan bahwa orang miskin dan anak terlantar harus dipelihara oleh negara. "Pemkot sudah harus mulai menghitung kembali kebutuhan raskin. Yang kemudian diefisiensikan kebutuhan anggaran yang ada agar dapat dialokasikan pada raskin," sarannya.
Dalam kesempatan berbeda, anggota Fraksi PAN Kota Tasikmalaya Ido Garnida mengatakan usulan penggratisan raskin harus dijadikan pertimbangan serta pemikiran serius bagi pemkot. Hal tersebut untuk mengurangi ekspetasi masyarakat akan perubahan yang didengungkan pemerintahan Budi-Dede.
"Perubahan itu harus yang menyentuh langsung dengan urusan perut. Dan, penggratisan raskin bisa jadi langkah tepat," tuturnya.
Ido menambahkan jika seandainya pemkot merasa berat dengan menggratiskan raskin, minimal pemkot berani mensubsidi raskin sehingga masyarakat miskin bisa cukup dengan menebus raskin Rp 1.000. "Pemkot jangan kalah dengan yayasan fakir miskin yang secara reguler memberikan jatah beras pada masyarakat miskin," tandasnya. (kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Ponsel, Tewas Disambar Petir
Redaktur : Tim Redaksi